Jayengrono Taman Tertua dan Bersejarah di Surabaya

Rudy Hartono - 9 August 2024
Tampilan taman Jayengrono atau saat ini dikenal dengan nama Taman Sejarah. (Foto : wordpress.com)

SR, Surabaya – Surabaya dengan predikat kota seribu satu taman mempunyai pesona bagi pendatang dan warganya. Sebut saja Taman Bungkul, Taman Prestasi, Taman Pelangi dan lainnya nyaris tak pernah sepi pengunjung setiap harinya. Tapi tahukah anda diantara banyaknya taman di Surabaya ternyata ada taman tertua yaitu Taman Jayengrono.

Taman Jayengrono, sebenarnya merupakan taman tertua di Surabaya yang awal namanya adalah Taman Willemsplein yang diambil dari nama Willem seorang Raja Belanda yang berkuasa ketika bentrokan itu terjadi. Namun, taman ini lebih dikenal dengan nama Jayengrono yang diambil dari nama bupati pertama di Surabaya.

Dikutip dari surabaya.go.id, taman ini berlokasi di Jalan Taman Jayengrono No.2-4, Krembangan yang terletak di kawasan Jembatan Merah. Taman ini disinyalir memiliki sejarah penting bagi bangsa Indonesia, khususnya rakyat Surabaya.

Dulu wilayah ini merupakan wilayah Karesidenan Surabaya dan menjadi pemerintahan pusat Surabaya. Diduga taman ini menjadi taman dari karesidan Surabaya dan sudah ada sejak abad XIX.

Pertempuran 10 November 1945 atau dikenal juga dengan Pertempuran Surabaya juga terjadi di kasawan Jembatan Merah ini. Di tempat ini, perjuangan arek-arek Suroboyo dalam mengusir penjajah membawa dampak yang besar bagi perjuangan melawan kolonialisme kala itu.

Di tempat ini pula, Jenderal besar asal Inggris, Brigjend AWS Mallaby pada tanggal 30 Oktober 1945 setelah dilempar granat oleh para pejuang.

Untuk mengenang peristiwa bersejarah tersebut, Taman Jayengrono ini dibuat. Taman ini berfungsi sebagai memorial park untuk mengenang semangat perjuangan arek-arek Suroboyo dalam pertempuran Surabaya.

Sementara itu, laman resmi kominfo.jatimprov.go.id menyebut taman ini diresmikan oleh Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini pada Desember 2012. Wali Kota Surabaya kemudian mengganti namanya menjadi Taman Sejarah. Hal tersebut karena taman ini dinilai memiliki aspek historis yang cukup kuat.

Adriana Putri, warga Surabaya mengaku bangga menjadi penduduk asli kota Pahlawan dengan keunikan dan kebaragaman tamannya. Bahkan menurutnya taman-taman di Surabaya bisa menjadi daya tarik bagi wisatawan untuk datang ke kota terbesar kedua di Indonesia ini.

“Bangga ya jadi warga Surabaya, tamannya banyak, asri, bersih dan pastinya bisa mendatangkan wisatawan baik local maupun asing kesini biar bisa diliat sekaligus dinikmati indahnya,” ujar putri saat diwawancarai RRI Surabaya Kamis (8/8/2024).

Saat ditanya tentang keberadaan taman Jayengrono, Putri mengaku sering menghabiskan waktu bersama keluarga di taman tersebut apalagi saat ini ikon kota lama Surabaya sedang popular di masyarakat. “Taman Jayengrono sekarang namanya taman sejarah sedang hits juga karena adanya kota lama, saya sama keluarga sering ke sana sekedar menikmati senja tiap akhir pekan karena kebetulan dekat dengan rumah,” ucapnya. (*/rri/red)

Tags: , , ,

Berita Terkait

Tinggalkan komentar

Silahkan masuk atau daftar terlebih dahulu untuk memberi komentar.