HWDI Keluhkan Fasilitas Publik Belum Ramah Disabilitas, DPRD Surabaya : akan Kami Perbaiki

Yovie Wicaksono - 25 February 2023
Ilustrasi. Foto : (Istimewa)

SR, Surabaya – Ketua Himpunan Wanita Disabilitas Indonesia (HWDI) Surabaya Asty As’adah mengeluhkan sulitnya disabilitas mengakses fasilitas dan transportasi publik di Surabaya.

Ia menceritakan, pengalamannya selama ini terhadap fasilitas publik yang kurang menyenangkan. Dirinya yang merupakan difabel daksa sempat hampir terjatuh karena jalur pedestrian yang terlalu curam,  beberapa jembatan penyebrangan juga tidak memiliki lift sehingga dirinya harus menempuh perjalanan lebih jauh.

Selain itu, di bidang transportasi, beberapa halte di Kota Pahlawan juga belum memadai. Ia banyak menemukan halte tanpa atap dan info rute sehingga membingungkan kawan disabilitas.

“Teman-teman itu mengeluhkan tidak adanya toilet untuk disabilitas, lalu trotoar juga terlalu curam jadi buat teman yang pakai kursi roda itu susah mengakses,” ujarnya.

Dirinya pun sering menerima keluhan dari teman-teman tunanetra. Seperti, kesulitan mereka mengakses rute perjalanan karena tidak ada suara pemberitahuan di tiap bus, tidak adanya papan petunjuk berhuruf braille, hingga guiding block yang rusak.

“Papan informasi tidak akses untuk teman-teman tunanetra dan di bus kursinya tidak sepenuhnya digunakan disabilitas jadi kesadaran dari yang tidak disabilitas itu kurang,” tuturnya.

Hal inilah yang menurutnya perlu menjadi perhatian. Komitmen Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya untuk menjadikan kota ini ramah disabilitas perlu dimaksimalkan. “Memang bukan berarti Pemkot tidak menyediakan tapi boleh jadi mereka tidak tahu apa yang jadi kebutuhan kami dan memang itu butuh sosialisasi,” tuturnya.

Dalam proses tersebut, maka, lanjutnya, perlu melibatkan kawan-kawan disabilitas agar kedua belah pihak mengerti apa saja yang sebenarnya dibutuhkan untuk aksesibilitas sosial. “Masyarakat juga harus peduli dan meningkatkan awareness ke disabilitas, dan itu butuh sosialisasi terus menerus, itu butuh tenaga penggerak,” ucapnya.

Mengetahui hal tersebut, secara terpisah Anggota Komisi D DPRD Kota Surabaya Siti Maryam mengapresiasi aspirasi yang datang dari teman-teman disabilitas.

“Saya lihat transportasi belum sepenuhnya ramah dengan disabilitas. Itu harus ada inovasi bagaimana supaya para disabilitas hak nya terpenuhi di pemerintah kota ini,” ujarnya, Sabtu (25/2/2023).

Melihat banyaknya temuan yang ada maka pihaknya akan menindaklanjuti dengan dinas-dinas terkait untuk memperbaikinya. “Pemenuhan hak harus dipenuhi, jadi untuk beberapa titik yang belum ada akan jadi catatan untuk kami,” kata Maryam.

“Saya berharap disabilitas ini regulasinya bisa mencontoh yang terjadi seperti di SLTA agar hak mereka terpenuhi. Kalau dalam masalah sekolah, kami sudah melakukan hearing juga dengan teman-teman disabilitas, karena itu kami akan bahas detail akan kami hearingkan termasuk fasilitas umum dan transportasi,” pungkasnya. (hk/red)

Tags: , , , ,

Berita Terkait

Tinggalkan komentar

Silahkan masuk atau daftar terlebih dahulu untuk memberi komentar.