SR Sidoarjo – Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) Sidoarjo terus menguatkan pemikiran kerakyatan pada anggota barunya. Salah satunya melalui kegiatan diskusi yang digelar di Perumahan Surya Asri Sidoarjo, Minggu (23/10/2022).

Ketua Persatuan Alumni GMNI Sidoarjo, Eko Rinda Prasetiyadi mengatakan, kegiatan yang diikuti 10 peserta tersebut bertujuan untuk mengaktifkan kembali GMNI Sidoarjo yang sempat vakum sejak 2015.

“Kali ini kita kemas sebagai bentuk penerimaan anggota baru GMNI. Potensi dari teman-teman GMNI itu harus dirajut kembali,” ujarnya, Minggu (23/10/2022).

Kaderisasi ini, lanjutnya, penting untuk menguatkan sinergi kedepan demi memperjuangkan kepentingan masyarakat. Terlebih di Sidoarjo masih banyak permasalahan, seperti pembangunan infrastruktur dan sebagainya.

“Apalagi Bupati waktu acara GMNI di Luminor sudah memberi sinyal mengajak mahasiswa GMNI untuk bersinergi dalam pembangunan yang ada di Sidoarjo,” ujarnya.

Karena itu, di awal pertemuan ini lebih dulu dikenalkan tentang pemikiran Bung Karno yakni marhaenisme. Dimana, ideologi yang menentang penindasan manusia atas manusia dan bangsa atas bangsa ini menjadi dasar pemikiran dari GMNI.

“Program yang kita usulkan harus yang merupakan kepentingan masyarakat. Sehingga setiap kebijakan di Sidoarjo ini mengutamakan kepentingan rakyat,” ungkapnya.

Ia pun berharap, pertemuan ini bisa berkelanjutan dan bisa memaksimalkan sinergi untuk bisa berkontribusi terhadap pengembangan Sidoarjo kedepannya.

“Kedepan bagaimana teman-teman saling mengisi saling mendukung. Harapan saya di PA GMNI itu memaksimalkan teman dan alumni GMNI di Sidoarjo itu bersinergi dengan stakeholder atau kelompok yang berkepentingan di Sidoarjo untuk terlibat di dalamnya,” pungkasnya. (hk/red)

Tags: Bung Karno, GMNI Sidoarjo, marhaenisme, Pemikiran Kerakyatan