Faktor Usia Muda Rentan Alami Obesitas

Yovie Wicaksono - 7 August 2023
Ilustrasi obesitas. Foto : (freepik.com)

SR, Surabaya – Belakangan ini kasus obesitas di Kota Pahlawan menjadi sorotan. Berdasarkan data Dinas Kesehatan (Dinkes) Surabaya hingga Juni 2023, ada sekira 153.476 orang yang mengalami perkembangan dengan risiko obesitas (Indeks Massa Tubuh >25). Ironisnya, obesitas tersebut terjadi di usia muda.

Obesitas sendiri merupakan penumpukan lemak yang berlebihan akibat ketidakseimbangan asupan energi (energy intake) dengan energi yang digunakan (energy expenditure) dalam waktu lama.

Ahli Gizi Puskesmas Kedurus Surabaya, Eka Okta mengatakan, salah satu faktor penyebab usia muda banyak mengalami obesitas adalah banyaknya mengonsumsi makanan cepat saji dan tak menerapkan pola hidup sehat.

“Apalagi sekarang kan banyak kopi-kopian, minuman bahkan makanan cepat saji yang tanpa disadari itu banyak mengandung gula,” ujar Okta.

“Di tambah lagi banyak anak-anak muda yang punya kebiasaan jarang olah raga, sukanya rebahan, scroll sosial media dalam waktu yang lama dengan posisi duduk, tidak banyak bergerak,” sambungnya.

Selain itu, kebiasaan lain yang dapat meningkatkan risiko obesitas adalah seringnya begadang dan kurang tidur. Hal ini dapat terjadi karena proses metabolisme di dalam tubuh menjadi terganggu. Seseorang cenderung merasa lebih cepat lapar sehingga akan mengubah pola makan.

“Karena kan biasanya kalau begadang misalnya karena nonton film, biasanya ditemani camilan, yang itu mengubah pola makan,” kata Okta.

Ia menambahkan, obesitas berbahaya dan berdampak negatif bagi kesehatan karena dapat memicu datangnya penyakit yang serius, seperti jantung, stroke, diabetes, tekanan darah tinggi, masalah pernafasan, hingga kanker.

Untuk itu, ia mengajak para generasi muda agar mulai menerapkan pola hidup sehat, mencegah maupun mengatasi obesitas dengan mengimbangi antara asupan yang masuk dan yang keluar dengan berolahraga, paling tidak berjalan kaki minimal 15 menit dalam sehari. Jika hal tersebut konsisten dilakukan, durasi olahraga bisa dinaikkan menjadi 30 menit dalam satu hari.

Kemudian menjaga asupan gizi yang masuk dalam tubuh, mulai dari karbohidrat, lemak, protein, mineral dan vitamin. “Mari lakukan hal ini step by step, satu kebiasaan baik bisa membawa perubahan besar. Kebiasaan yang sudah terbentuk selama ini tentu tidak bisa diubah dalam waktu sekejap. Misalnya ingin diet, jangan langsung tidak mangan nasi sama sekali, terus imbasnya jadi lemas atau bahkan pingsan. Tapi yang benar porsinya dikurangi sedikit demi sedikit secara konsisten. Karena bagaimana pun tubuh tetap membutuhkan karbohidrat sebagai sumber energi. Atau bisa diganti dengan konsumsi kentang, gandum, beras merah,” imbuh Okta. (fos/red)

Tags: , , ,

Berita Terkait

Tinggalkan komentar

Silahkan masuk atau daftar terlebih dahulu untuk memberi komentar.