Garam Langka di Kota Kediri, Harga Terus Naik di Pasaran

SR,Kediri – Tingginya jumlah permintaan konsumen terhadap komuditas garam, ternyata tidak diimbangi dengan ketersedian pasokan garam dipasaran. Dari pantauan Superradio di dua pasar tradisional Kota Kediri, yakni di Pasar Pahing dan Pasar Setono Betek, ketersediaan garam masih belum merata sepenuhnya hingga kini, termasuk masalah harga yang tidak sama.
Menurut salah satu pedagang Pasar Pahing, bu Tris (55), hari itu ia hanya dijatah oleh suplier sebanyak 30 pak. Untuk 1 pak plastik berisi 20 garam kotak berukuran kecil, dan dijual ke konsumen seharga Rp. 7 ribu. Padahal sebelum puasa pada bulan lalu, harga garam masih di kisaran Rp. 3 ribu per satu pak. Sejak garam mulai langka di pasaran, pembeli atau konsumen yang mencari garam justru meningkat.
“Biasanya kalau dikirim 30 pak, itu stoknya habis sampai dua hari,” ujarnya.
Bu Tris dan pedagang lain meminta supplier menambah pasokan barang, karena banyaknya permintaan. Namun permintaan pedagang ditolak karena alasan pemerataan.
“Saya minta tambah tidak boleh, alasanya biar semua pedagang terpenuhi pasokanya. Saya hanya dijatah 2 minggu sekali baru dikirim garamannya,” imbuhnya.
Sementara itu, bu Ning (55) pedagang sembako Pasar Setono Betek menjelaskan, sejak satu minggu terakhir ini dirinya mendapat kiriman dari suplier hanya 20 sak. Setiap sak bersisi 20 kemasan dengan berat kurang lebih 4 kilogram. Garam itu dibelinya dari suplier seharga Rp. 35 ribu, kemudian dijual ke konsumen dengan mengambil untuk Rp. 5 ribu.
“Ya tergantung, kadang saya ini kasihan trus saya jual Rp. 38 ribu ke konsumen, terkadang 40 ribu untuk pedagang,” ujarnya.
Sebelumnya, Kepala Disperindagtamben Kota Kediri Yety Sisworini menjelaskan, jika kelangkaan pasokan garam terjadi karena para petani garam mengalami gagal panen. Gagal panen garam tidak lepas dari kondisi cuaca saat ini yang tidak menentu. Kelangkaan pasokan garam tidak hanya terjadi di wilayah Kediri, melainkan juga di berbagai daerah lainya di Jawa Timur seperti Tuban, Sumenep, Gresik dan Lamongan.
Beberapa waktu lalu salah Gudang Pengolahan Garam dilingkungan Kecamatan Mojoroto Kota Kediri mendapat pasokan garam dari Sumenep Madura sebanyak 10 ton. Kedatangan pasokan garam tersebut, masih harus diolah kembali.” Itu pun hasil panen baru dua hari, harusnya memang belum dipanen sehingga garam yang didapat tidak begitu maksimal. ” terang Yety.(fl/red)
Tags: garam langka, harga meningkat, kota kediri, pasokan berkurang, pedagang resah
Berita Terkait
Tinggalkan komentar
Silahkan masuk atau daftar terlebih dahulu untuk memberi komentar.