SR, Surabaya – Penahanan ijazah sekolah menjadi  satu diantara sekian permasalahan pendidikan yang dikeluhkan masyarakat Kota Surabaya. Banyak pelajar, khususnya SMA/SMK yang tidak bisa mencari pekerjaan maupun melanjutkan pendidikan lantaran ijazah ditahan. Bahkan, beberapa dari mereka tidak bisa mengikuti ujian hingga diancam akan dikeluarkan dari sekolah.

Mengetahui hal itu, anggota Komisi A DPRD Jatim, Yordan M. Batara-Goa berkomitmen menyelesaikan permasalahan tersebut dengan menjalin komunikasi, baik dengan orang tua siswa maupun pihak sekolah dan dinas terkait.

“Kita komitmen semua ijazah yang tertahan harus bisa diselesaikan. Ini kan banyak terjadinya di sekolah SMA/SMK swasta. Nah sekolah pun yang swasta juga menggaji guru dari SPP. Jadi kita berusaha mencari cara yang win-win solution, agar anak-anak juga tetap bisa melanjutkan pendidikannya,” ujar Yordan, Senin (10/5/2021).

Ia mengatakan, yang menjadi kendala ditahannya ijazah salah satunya adalah adanya pandemi Covid-19 yang menyebabkan pendapatan orang tua pelajar berkurang, belum lagi dukungan dari Pemprov berkurang lantaran adanya refocusing atau realokasi anggaran untuk Penanganan Covid-19.

“Kami sudah komunikasi dengan dinas provinsi agar ada dukungan. Dan untuk proses penyelesaiannya memang tidak bisa cepat, karena kami harus datang ke sekolah tersebut lalu berbicara dengan pihak sekolah dan yayasan, kemudian menghubungi orang tua pelajar,” ujarnya.

“Biasanya kita membantu untuk biaya awal. Cicilan awal, selanjutnya diteruskan oleh orang tua. Tapi tiap kasus juga berbeda penyelesaiannya,” imbuhnya.

Yordan mengatakan, apa yang dilakukannya ini demi mendukung sekolah-sekolah di Surabaya agar bisa terus berkembang sekaligus mendorong dan memenuhi hak anak-anak Surabaya untuk mendapatkan pendidikan.

“Intinya kita mendukung agar sekolah terus berkembang dan tentunya anak-anak bisa terus bersekolah dan mewujudkan cita-citanya,” tandasnya. (fos/red)

Tags: Kasus Penahanan ijazah, Pembebasan ijazah pelajar, pendidikan, Yordan M Bataragoa