Tim Robot Unair Tantang Bayucaraka ITS di Kontes Robot Nasional

Rudy Hartono - 14 October 2025
Anggota Tim Bayucaraka ITS menjelaskan soal teknis dan teknologi dari pesawat Palkonjet yang akan bertanding di divisi Racing Plane pada KRTI Nasional 2025. (sumber: rri)

SR, Surabaya – Tim Bayucaraka Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) resmi mengenalkan robot terbang terbaru dan mereka siap menyapu bersih seluruh gelar juara di Kontes Robot Terbang Indonesia (KRTI) 2025 pada 16–21 Oktober di Universitas Andalas, Padang. Tak mau kalah,  Fakultas Teknologi Maju dan Multidisiplin (FTMM) Universitas Airlangga (UNAIR) mengirim dua tim robot: Akasa Gandiwa dan Dwi Cakra untuk mengikuti KRTI 2025.

Mewakili Rektor ITS, Direktur Kemahasiswaan ITS Nur Syahroni, mengapresiasi konsistensi Tim Bayucaraka dalam meraih prestasi nasional dan internasional. “Keberhasilan tim ini merupakan buah kerja keras dan semangat anggotanya,” ujarnya.

Lebih lanjut, dosen yang akrab disapa Roni ini berpesan agar Tim Bayucaraka ITS terus berprestasi tanpa melupakan sikap rendah hati. Ia menegaskan setiap keberhasilan harus menjadi pemantik semangat berinovasi. “Semoga Tim Bayucaraka ITS membawa pulang juara umum pada KRTI mendatang,” katanya optimistis.

General Manager Tim Bayucaraka ITS, Rama Suryansyah Budianto menjelaskan, terdapat lima kategori lomba yang diikuti pada KRTI tahun ini. Kategori tersebut meliputi Racing Plane (RP), Technology Development (TD), Vertical Take Off Landing (VTOL), Fixed Wing (FW), dan Long Endurance Low Altitude (LELA).

“Pada seleksi regional, kami bahkan mencatat rekor waktu tercepat,” ucap Rama bangga. Pada divisi RP atau terbang cepat, Tim Bayucaraka kembali menurunkan pesawat andalan mereka, PALKONJET.

Sementara itu, pada divisi TD yang berfokus pada pengembangan teknologi, diturunkan pesawat TABEBUYA. Di divisi VTOL yang menjadi level lanjutan pengembangan teknologi, akan diterjunkan drone SOEROKUV2.

Sedangkan pada divisi LELA yang menguji kemampuan terbang jarak jauh, tim menurunkan pesawat ABABEEL. Di divisi FW yang berfokus pada aplikasi nyata, tim akan mengandalkan pesawat BRB-29.

Menyoal kesiapan tim, mahasiswa angkatan 2022 ini menjelaskan bahwa riset dan persiapan telah dilakukan selama setahun penuh. Sebagai contoh, pada divisi TD, tim mengembangkan remote control dan monitor menjadi satu perangkat terpadu.

“Dengan ini, pilot dapat mengendalikan sekaligus memantau area deteksi lebih efisien dan praktis,” ujar Rama. Ia menambahkan, peningkatan juga dilakukan pada material badan pesawat dengan teknologi 3D Printing.

Desain baru ini menjadikan bodi pesawat lebih kuat dan tahan panas, sehingga beroperasi optimal di berbagai kondisi. TABEBUYA juga mampu mendeteksi api hingga ketinggian 50 meter dan manusia pada jarak 30 meter. “Seluruh komponen pesawat ini merupakan hasil karya mandiri dari tim kami sendiri,” kata Rama bangga.

Terakhir, Dosen Pembimbing Tim Bayucaraka ITS Aldinata Rizky Revanda ST MT menargetkan tim bimbingannya mampu meraih podium tertinggi. Ia berharap seluruh kerja keras tim terbayar dengan hasil kemenangan.

Kesiapan Tim robot Akasa Gandiwa di divisi Racing Plane dan Dwi Cakra ikut seleksi KRTI dipantau langsung Dekan FTMM UNAIR, Retna Apsari (berkerudung merah). (sumber: rri)

Persiapan Unair Lebih Matang

Sementara itu FTMM UNAIR mengirimkan dua tim robot di ajang KRTI 2025.  Kedua tim tersebut adalah Akasa Gandiwa di divisi Racing Plane dan Dwi Cakra di divisi Technology Development.

Pengumuman kelolosan kedua tim tercantum dalam Surat Nomor 3885/B2/DT.01.02/2025 tertanggal 4 Oktober 2025. Surat tersebut diterbitkan oleh Direktorat Pembelajaran dan Kemahasiswaan, Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi.

Ketua Tim Akasa Gandiwa, Muhammad Alvarezi Usamah, mahasiswa Teknologi Rekayasa Konstruksi Bangunan (TRKB) 2023, menyebut persiapan timnya sudah dilakukan sejak Maret 2025.

Ia mengaku seleksi wilayah berjalan lancar tanpa hambatan berarti. “Persiapan tahun ini jauh lebih matang dari sebelumnya. Kami berhasil take off dan menyelesaikan misi dalam 16 detik,” ujar Alvarezi, Jumat (10/10/2025).

Menjelang kompetisi nasional, tim Akasa Gandiwa berencana memodifikasi komponen elektrikal untuk meningkatkan performa pesawat. Perubahan ini diharapkan dapat memperkuat kemampuan terbang dan efisiensi misi.

Dekan FTMM UNAIR, Retna Apsari secara resmi melepas keberangkatan tim Komunitas Robotika Universitas Airlangga (KOMBO UA). “Selamat jalan dan selamat berjuang. Do the best. Kita bisa,” kata Retna dalam sambutannya. (*/rri/red)

Tags: , , , ,

Berita Terkait

Tinggalkan komentar

Silahkan masuk atau daftar terlebih dahulu untuk memberi komentar.