Tidur Siang Mampu Tingkatkan Konsentrasi Anak dan Produktivitas Anak

SR, Surabaya – Dosen Psikologi Universitas Airlangga dan Pakar Anak, Atika Dian Ariana membahas hasil penelitiannya mengenai pengaruh tidur siang terhadap konsentrasi anak-anak. Temuan ini menyoroti peran penting tidur siang dalam meningkatkan produktivitas siswa dan membuka pintu diskusi terkait implementasinya dalam dunia pendidikan.
“Tidur siang membantu menjaga tingkat hormon yang menyebabkan kantuk, sehingga meningkatkan konsentrasi dan produktivitas siswa,” katanya.
Atika pun menyoroti peran penting kolaborasi antar-ranah ilmu. Dia menggarisbawahi perlunya integrasi konsep psikologi klinis dalam pengembangan kurikulum untuk mendukung kebutuhan psikologis siswa.
“Kolaborasi antara berbagai disiplin ilmu dapat memperkaya pendekatan pendidikan dan menciptakan kurikulum yang lebih holistik,” ujarnya.
Atika berharap temuan ini dapat meningkatkan kesadaran akan pentingnya tidur siang dalam pengembangan konsentrasi dan produktivitas anak-anak. Dengan demikian, dapat diambil langkah-langkah konkret untuk menerapkannya dalam konteks pendidikan, menciptakan lingkungan belajar yang lebih optimal dan mendukung pertumbuhan anak-anak secara menyeluruh.
Atika juga memberikan tips praktis bagi orang tua dan pendidik untuk mendukung tidur siang yang efektif pada anak-anak. Salah satunya adalah mencari tempat yang tenang dan nyaman untuk tidur siang di rumah atau menyediakan ruang khusus di sekolah.
“Dengan memperhatikan faktor-faktor tersebut, kita dapat memaksimalkan manfaat tidur siang, terutama dalam situasi belajar di sekolah. Siswa yang konsentrasi tinggi akan berdampak positif pada peningkatan produktivitas,” tambahnya.
Pengaturan waktu tidur siang juga menjadi faktor kritis, dengan disarankan agar dilakukan antara jam 13.00 sampai 15.00 agar tidak terlalu dekat dengan waktu tidur malam.
Atika menjelaskan, tidur siang yang efektif memiliki durasi ideal antara 10 hingga 30 menit. Meskipun tidur siang singkat, memberikan dampak positif, penting untuk membiasakan diri dengan kebiasaan ini.
“Perbedaan dampak terjadi antara tidur siang singkat dan tidur siang yang lebih lama, satu siklus tidur dapat mengakibatkan rasa linglung dan mengganggu konsentrasi,” papar Atika. (*/red)
Berita Terkait
Tinggalkan komentar
Silahkan masuk atau daftar terlebih dahulu untuk memberi komentar.