­­­­ SR, Surabaya –  Instruksi Presiden untuk efisiensi anggaran tak dapat dipungkiri berimbas terhadap okupansi hotel. Menyikapi kebijakan itu, Kenca Herdianto, General Manager The Southern Hotel Surabaya segera melakukan antisipasi bisnis. Caranya,  memaksimalkan market dengan cara beralih ke segmen lainnya.

“Dari segi front office apakah ada perubahan signifikan? pasti ada dan berkaitan dengan segmentasi semenjak adanya kebijakan tersebut, tim sales kami sudah mulai beralih dari government bergeser ke korporasi” kiat Rizky Nasrullah, Front Office Menager The Southern Hotel Surabaya, saat konferensi pers di di lobby Hotel The Southern, Rabu (19/2/2025).

Seiring dengan  maraknya tagar #KaburAjaDulu dan #IndonesiaGelap di sosial media, kalangan hotel tidak terlalu merisaukan gejala itu. Kencana Herdianto, mengigatkan agar masyarakat tidak mudah terpengaruh oleh ajakan-ajakan yang tidak jelas.

“Menurut saya sah aja (mengadu nasib ke luar negeri –Red). Namun satu hal, saya harapkan dengan adanya hashtag ini tidak ada yang FOMO, tetapi lebih mempersiapkan diri dan mempelajari culture (adat budaya) di negara yang akan didatangi. Saya percaya dengan #KaburAjaDulu mereka nantinya juga akan kembali dengan berbagai prestasi,” komentar Kencana.

The Southren berharap tidak ada lagi isu-isu yang kontraproduktif seperti itu. Karena isu-isu itu bisa timbulkan kerugian bagi usaha perhotelan. Diungkapkan Kencana  bahwa The Southern Hotel mengalami loss revenue sebesar 400 juta-an dengan total event yang dibatalkan sekitar 10 event.

“The Southern Hotel Surabaya berharap tidak ada lagi isu-isu yang sekiranya dapat merugikan pihak manapun yang berdampak pada pengurangan pegawai bahkan terjadinya relaksasi pajak,” pungkasnya.  (*/red)

 

Tags: efisiensi apbd, hotel, sasar corporate, superradio.id