Robot Delta, dari Barang Bekas Menjadi “Pahlawan” Pasien Isoman

Yovie Wicaksono - 27 August 2021
Robot Delta, dari Barang Bekas Menjadi “Pahlawan” Pasien Isoman. Foto : (Super Radio/Hamidiah Kurnia)

SR, Surabaya – Situasi di tengah pandemi Covid-19 nyatanya dapat memicu kreativitas warga di Jalan Tembok Gede III, Surabaya. Mereka bersama tim dosen ITTelkom Surabaya serta tim dosen ITATS, berhasil merakit robot yang namanya terinspirasi dari keresahan terhadap varian Delta.

Robot tersebut sebelumnya difungsikan sebagai pelayan kedai dan penyiram tanaman sebelum kemudian memiliki kegunaan baru, yakni membantu satgas menyemprot disinfektan dan mengantarkan permakanan serta kebutuhan warga yang menjalani isolasi mandiri (isoman).

Dengan jarak tempuh sejauh 200 meter, robot tersebut dapat mengantar sampai di depan rumah warga yang menjalani isolasi mandiri. Dan saat itu, pengeras suara di badannya akan berbunyi “Assalamualaikum permisi”, kemudian warga tinggal mengambil makanan atau kebutuhan yang sudah tersedia di dalam monitor TV bekas yang terletak di dada robot.

“Untuk awal mula pembuatan Robot Delta ini, karena kampung kami kan banyak pengunjung yang datang kesini, maka kami ingin membuat kedai yang ada di gang ini, nanti pelayannya robot itu. karena kondisi pandemi PPKM yang muncul varian baru Delta, maka robot itu dinamakan Robot Delta,” kata Ketua RT 3/RW 2 Kelurahan Bubutan, Aseyan.

Seluruh perangkat robot juga menggunakan bahan bekas yang dikumpulkan di Bank Sampah, yakni penanak nasi menjadi kepala, TV bekas  dan panci menjadi bagian badan, pot bunga sebagai rok, dan alas dari sisa kerangka mobil mainan, yang kemudian dirakit dalam waktu sekira 1 minggu. Lalu  dioperasikan menggunakan remote control dan handphone yang terhubung ke Wifi di badan robot.

“Untuk ide ini kita bersama. Jadi tim saya ada tiga orang. Untuk merakit, 1 minggu itu gak berarti full seminggu, kita kan harus mencari konsepnya, cari barang yang cocok, kalau sudah baru kita rakit, dan dibantu bapak-bapak, ibu-ibu sekira 4 orang,” ujar Aseyan selaku salah satu pelopor pembuatan robot.

Ia menambahkan, selama pandemi pihaknya rutin melakukan penyemprotan disinfektan tiap pagi dan sore, selama 2-3 kali dalam seminggu secara bergantian, tergantung pada longgarnya waktu antara tiga anggota tim. Dan perawatan robot yang rutin dilakukan selama 2 hari sekali. Selain Robot Delta, sebelumnya pihaknya telah membuat dua robot lain yang difungsikan sebagai penyambut tamu wisatawan di dekat gapura gang.

“Pengoperasian robot ini menggunakan wifi, jadi ada dua controller yaitu remote control dan HP. Remote control untuk mengatur gerak robot, dan handphone untuk mengatur suara imbauan yang ingin dikeluarkan. Di handphone juga kita membuat aplikasi sendiri untuk robot itu, isinya imbauan-imbauan untuk masyarakat mulai dari protokol kesehatan, hingga untuk wisatawan,” imbuhnya.

Sementara itu, Anang Dharmawan selaku orang yang bertugas untuk mendesain bentuk Robot Delta mengungkapkan, selama proses pembuatan robot itu memang terdapat beberapa kendala. Mulai dari menentukan bentuk robot seperti apa, hingga adanya perbedaan pendapat terkait bahan kerangkanya. Namun, ia selaku tim designer mencoba menyatukan pemikiran dari tiga orang dan terciptalah bentuk robot feminim yang sekarang dikenal sebagai Robot Delta.

Bentuk feminim tersebut sengaja dipilih, karena menggambarkan filosofi perempuan yang lebih luwes, cekatan, multitalenta, dan bersifat keibuan. Sehingga diharapkan kedepannya Robot dengan bahan bakar aki charger itu juga dapat melayani semua masyarakat dan menjadi multi fungsi, bisa menyiram tanaman, mengantar makanan, dan sebagainya.

“Dalam pembuatan robot itu bukan berarti semulus yang kita bayangkan. Artinya kendalanya, kita berusaha menggabungkan apa yang kita punya, sedangkan barang yang ada di tempat saya itu pemilahan sampah. Nah karena kita ada tiga orang pasti ada silang pendapat, satu sisi pinginnya begini, satu sisi inginnya begitu,” ucap Anang.

Tampilkan Semua

Tags: , ,

Berita Terkait

Tinggalkan komentar

Silahkan masuk atau daftar terlebih dahulu untuk memberi komentar.