Prihatin Dunia Anak, Harris Road Show Dongeng

SR, Surabaya – Kemajuan teknologi membuat anak – anak lebih dominan menghabiskan masa kecilnya menggunakan gadget dari pada berinteraksi dengan sesamanya, bahkan dunia dongeng yang melekat pada anak, kini mulai menghilang.
Berawal dari keprihatinan tersebut, pendongeng asal Surabaya, Harris Rizki (35) melakukan road show ke beberapa sekolah di Surabaya dan sekitarnya untuk menghibur dan menghidupkan kembali dunia dongeng kepada anak.
“Saat kita kecil dulu memang banyak sekali dongeng, tapi sekarang itu sangat langka, dalam artian sekarang itu sudah kalah dengan dunia gadget. Anak sekarang itu kan lebih condong ke gadget, dan kita mencoba untuk mengembalikan lagi ke masa dimana dunia dongeng ini jaya. Anak – anak ini bahkan haus akan adanya dongeng, terlihat dari keceriaan anak, karena kalau dengan gadget anak tidak akan bisa seceria ini,” ujar pria yang sudah mendongeng sejak 2009 ini.
Harris mengatakan dalam sehari biasanya mengunjungi dua hingga tiga tempat untuk mendongeng. Dan, untuk kali ini dirinya mengunjungi Sekolah Dasar (SD) Tunas Bhakti di Banyu Urip Wetan Surabaya, untuk menghibur 40 siswa kelas satu dan dua.
“Tadi ini saya dan Ayis (boneka tangan) mengedukasi anak mengenai bahaya menebang hutan sembarangan, dan dampaknya, apalagi saat musim hujan seperti ini juga jangan membuang sampah sembarangan melalui dongeng,” kata Harris kepada Super Radio, Selasa (12/2/2019).
Menurut Harris, dongeng sangat penting untuk anak karena bisa mengedukasi anak tentang sisi baik dan buruk, mana yang harus dilakukan dan tidak boleh dilakukan.
“Sejak kecil seharusnya anak sudah di didik oleh orang tua, jangan sampai hanya sibuk dengan pekerjaannya, paling tidak luangkan waktu untuk anak dengan mendongeng, karena dengan mendongeng kita sekaligus bisa mengedukasi anak,” tambah Harris.
Wali Kelas siswa kelas 1, Ida Setyowati (24) mengatakan, dongeng yang dibawakan Kak Harris dan Ayis ini bukan hanya untuk menghibur muridnya, namun juga ada nilai moral yang diajarkan di dalamnya.
“Kalau anak-anak belajar terus kan kadang jenuh ya, dengan adanya dongeng ini bisa mengisi kejenuhan mereka, sehingga bisa lebih semangat lagi nanti belajarnya. Melihat ekspresi anak – anak juga terlihat sangat senang sekali. Dongeng ini kan juga mengajarkan anak – anak tentang nilai sosial, ada pendidikan karakter juga di dalamnya,” ujar Ida.
Ida mengatakan, baru kali ini murid nya mendapat hiburan dongeng selama dua tahun menjadi wali kelas di SD Tunas Bhakti, dan berharap selama tiga bulan sekali kegiatan seperti ini hadir di sekolah mereka.
Salah satu siswa kelas 1 SD Tunas Bhakti, Ahmad Hisam (7) senang dengan kedatangan Kak Harris dan Ayis yang menghibur melalui dongeng.
“Senang ada Kak Harris dan Ayis dateng, jadi gak bosen belajarnya. Tadi diajak nyanyi bareng lagu Di Sini Senang Di Sana Senang, terus diceritain gak boleh nebang pohon sembarangan, berhitung, sama senam bareng sama temen-temen,” ujar Ahmad. (fos/red)
Tags: budaya dongeng, Dongeng, sd tunas bakti 1, sekolah dasar, siswa, wali kelas
Berita Terkait
Tinggalkan komentar
Silahkan masuk atau daftar terlebih dahulu untuk memberi komentar.