Pemkot Kediri Larang Potong Sapi Betina Produktif

Yovie Wicaksono - 25 April 2017
Semeru Singgih saat sidak hewan kurban di Kota Kediri pada tahun lalu (foto : Superradio/Rahman Halim)

SR, Kediri – Dinas Pertanian Kota Kediri mempertegas aturan mengenai larangan memotong sapi betina yang berusia produktif. Hal ini bertujuan untuk mewujudkan swasembada daging di Kota Kediri.

Kepala Dinas Pertanian Kota Kediri, Semeru Singgih mengatakan, aturan mengenai larangan memotong sapi betina diusia produktif, sebenarnya sudah ada dan disosialisasikan sejak tahun 2015 lalu. Namun di tahun 2017 ini, aturannya kembali dipertegas.

“Sebenarnya aturan sudah ada sejak tahun 2015 dan sudah  disosialisasikan, namun tahun ini baru kita laksanakan,” ujar Semeru Singgih, Selasa (25/4/2017).

Dinas Pertanian kata Semeru, sudah melakukan upaya prefentif atau pencegahan dengan melakukan pengawasan. pada sejumlah tempat pemotongan hewan yang ada di Kota Kediri. Rumah Pemotongan Hewan yang ada saat ini dinilai sudah selektif, dan tidak sembarangan dalam memotong hewan.

“Kalau diketahui ada yang memotong sapi betina produktif, kita tolak, tidak boleh,” tegas Semeru.

Semeru menambahkan, sapi bentina boleh dipotong dengan ketentuan apabila dinyatakan sudah tidak produktif lagi, majer (mandul) serta dalam kondisi sakit (cacat). Ketentuan larangan memotong sapi betina usia produktif mengacu pada UU Nomer 18 tahun 2009, dengan sanksi berupa denda serta pidana kurungan selama enam bulan. Selain itu sapi betina diperuntukkan untuk indukan, yang dapat menghasilkan anakan sapi pedaging.

Dalam sehari, kebutuhan pemenuhan daging segar di Kota Kediri mencapai 16 ekor, yang itu dipasok dari daerah lain seperti Kabupaten Kediri, Trenggalek, Nganjuk dan Tulunganggung.

“Kebutuhan per-hari bisa mencapai 16 ekor. Sapi yang disembelih, pada umumnya jagal sudah punya pemasok dari wilayah Trenggelak, Nganjuk dan Tulunganggung,” tamdasnya.(fl/red)

Tags: , , , ,

Berita Terkait

Tinggalkan komentar

Silahkan masuk atau daftar terlebih dahulu untuk memberi komentar.