Pasca Natal dan Tahun Baru, Harga Beras di Kota Kediri Masih Tinggi

Yovie Wicaksono - 4 January 2018
Ilustrasi, Gubernur Jawa Timur saat sidak harga sembako, termasuk cabai di salah satu pasar di Surabaya(foto : Superradio/Srilambang)

SR, Kediri – Meski momen Natal dan Tahun Baru telah berlalu, harga sejumlah kebutuhan pokok terutama komoditas beras, hingga kini masih tergolong cukup tinggi. Semua jenis beras yang dijual di pasaran, harganya mengalami kenaikan rata-rata mencapai seribu hingga seribu lima ratus rupiah per kilogram.

Menurut salah seorang pedagang pasar tradisional Pahing, Kota Kediri, yang akrab disapa bu Tris, kenaikan harga beras menjadi salah satu yang dikeluhkan oleh pembeli. Beberapa jenis beras yang mengalami kenaikan diantaranya jenis beras bramu, yang sebelumnya dijual Rp. 10.500 menjadi Rp. 11.500 per kilogram.

Beras jenis IR 64 kualitas super mengalami kenaikan 1.000 rupiah per kilogram, dari yang semuala Rp. 10.000 kini menhadi Rp. 11.500. Sementara Jenis beras IR 64 kualitas sedang dari harga Rp. 9.000 per kilogram menjadi Rp.10.000 per kilogram.

Kenaikan harga beras yang berlangsung selama 15 hari saat Natal dan Tahun Baru, dibarengi dengan terbatasnya stok atau ketersediaan beras untuk para pedagang. Bila sebelumnya pedagang menerima kiriman beras setiap dua atau tiga haru, kini molor hingga tujuh hari masa pengiriman. Selain itu, jumlah jatah pasokan beras untuk pedagang juga mengalami pengurangan.

“Jatahnya ya agak kurang. Biasanya kalau kemasan beras ukuran 5 kilogram kita ambil 100 paks. Sekarang ini cuman dikasih 60 paks,” kata bu Tris, Kamis (4/1/2018).

Kenaikan harga bahan kebutuhan pokok saat ini hanya terjadi pada komoditas beras. Sementara untuk harga kebutuhan pokok lainya seperti minyak goreng curah, telur, dan gula, cenderung masih stabil harganya. Melambungnya harga beras dipasaran saat ini dikarenakan minimnya ketersediaan beras, akibat banyak petani yang mengalami gagal panen terkait cuaca ekstrim saat ini.

“Saya pernah tanya langsung ke yang bagian kirim, katanya stok beras sedikit. Penyebabnya, mungkin karena gagal panen karena curah hujan tinggi,” tandasnya.(rh/red)

Tags: , , , ,

Berita Terkait

Tinggalkan komentar

Silahkan masuk atau daftar terlebih dahulu untuk memberi komentar.