Keuskupan Surabaya Punya Logo Baru, Ini Makna Filosofinya
SR, Surabaya — Terpilihnya RD Agustinus Tri Budi Utomo, yang kerap disapa Romo Didik, mengakhiri tahta kosong (sede vacante) Keuskupan Surabaya. Penahbisan akan dilakukan pada 22 Januari 2025 di Unika Widya Mandala Hall, Pakuwon city, Surabaya.
Panitia tahbisan Uskup Surabaya, RD Ferdian Dwi Prastio menjelaskan, Romo Didik dalam kepemimpinannya akan membawa motto Diligere Sicut Christus Dilexit, yang artinya Mencintai Seperti Kristus Mencintai.
Motto ini, kata Romo Ferdian, terinspirasi dari Yohanes 17:26, yang menjadi landasan spiritual Romo Didik sejak tahbisan imamatnya pada tahun 1996.
“Di dalam Yohanes 17:26 ada kata kunci “Cinta” dan “Kristus yang mencintai”. Beliau juga terinspirasi dari teladan Paus Fransiskus yang melihat bahwa pada zaman ini terjadi krisis cinta kasih yang mengabaikan martabat manusia,” ujarnya dalam konferensi pers tahbisan uskup di Gereja Hati Kudus Yesus Katedral Surabaya, Selasa (10/12/2024).
Romo Ferdian menjelaskan, Romo Didik dalam motto ini menekankan belas kasih menjadi panggilan mendasar untuk umat manusia. “Beliau ingin membangun jembatan antarindividu, bukan tembok pemisah, serta menciptakan masyarakat untuk dunia yang lebih adil dan damai,” lanjutnya.
Motto tersebut, lanjut Romo Ferdian, ditekankan dalam logo yang sarat makna. Logo tersebut berbentuk perisai yang mengandung lima gambar panca tugas gereja.
“Pertama, Liturgia disimbolkan dengan burung pelikan, sebagai lambang pengorbanan Kristus yang menjadi dasar liturgi,” ujarnya.
Kedua, lanjut Romo Ferdian, Kerigma digambarkan sebagai Kitab suci terbuka dengan tulisan Alfa dan Omega, melambangkan pewartaan Injil kepada seluruh umat.
“Selanjutnya, kerang yang merupakan simbol Koinonia, merujuk pada penggambaran persatuan umat beriman,” paparnya.
Keempat, Diakonia digambarkan tangan yang memberikan hati dengan sedikit noda darah, menggambarkan pelayanan kasih tanpa pamrih kepada sesama. “Terakhir, Tugu Pahlawan melambangkan Martiria,” katanya.
Monumen khas Surabaya ini, sambung romo Ferdian, menjadi simbol semangat dan kesaksian iman Gereja di tengah masyarakat Surabaya. “Logo ini dirancang untuk merefleksikan visi Romo Didik dalam membangun gereja yang menghidupi cinta kasih Kristus dalam setiap tugasnya,” pungkasnya. (nio/red)
Tags: logo, romo didik, superradio.id, Uskup Surabaya
Berita Terkait
Tinggalkan komentar
Silahkan masuk atau daftar terlebih dahulu untuk memberi komentar.