Ketika Teknologi Jadi Sahabat Anak Disleksia: Membaca Tak Lagi Menakutkan

SR, Surabaya – Bagi anak dengan disleksia, membaca bisa terasa seperti mendaki gunung terjal—berat, melelahkan, dan penuh tantangan.
Tapi hari ini, berkat perkembangan teknologi, ada berbagai perangkat bantu yang mampu mengubah pengalaman belajar menjadi lebih mudah dan menyenangkan.
Menurut laman resmi The Dyslexia Initiative, anak-anak disleksia membutuhkan pendekatan pembelajaran multisensori yang bisa menyesuaikan dengan cara kerja otak mereka.
Salah satu solusi yang kini banyak digunakan adalah aplikasi text-to-speech seperti Learning Ally, Speechify, dan Voice Dream Reader. Aplikasi ini mampu mengubah teks tertulis menjadi suara, membantu anak memahami materi tanpa harus membaca dalam format konvensional.
Tak hanya itu, laporan dari Assistive Technology Industry Association (ATIA) menyebutkan bahwa smartpen seperti Livescribe memungkinkan anak mencatat sekaligus merekam penjelasan guru. Nantinya, anak bisa memutar kembali isi pelajaran hanya dengan menyentuh catatannya. Ini tentu sangat membantu mereka yang sering tertinggal saat mencatat di kelas.
Sementara itu, fitur Immersive Reader milik Microsoft juga mendapat perhatian karena menyediakan penyesuaian visual –mulai dari ukuran huruf, spasi, hingga warna latar— yang terbukti membantu anak membaca dengan lebih nyaman.
Dengan dukungan teknologi, tantangan belajar pada anak disleksia bukan lagi penghalang, tapi bisa menjadi titik awal untuk menemukan gaya belajar mereka sendiri.
Seperti kata para pendidik: bukan anaknya yang salah, tapi pendekatannya yang perlu disesuaikan. (*/dv/red)
Tags: alat bantu, disabilitas, disleksia, superradio.id
Berita Terkait
Tinggalkan komentar
Silahkan masuk atau daftar terlebih dahulu untuk memberi komentar.