Ketika Anak Disabilitas Intelektual Jadi Pegawai ONNI House

SR, Surabaya – Suasana ONNI House, di Jalan Opak Nomor 56, pada Jumat (25/8/2023) siang berbeda dari biasanya, karena ada sapaan hangat anak-anak disabilitas intelektual kepada para pengunjung kafe yang datang.
“Hai selamat siang, untuk berapa orang,” sapa Mirackyn (15) pada para pengunjung yang datang.
Setelah menyambut dan mempersilakan pengunjung duduk, Mirackyn menanyakan pesanan makanan kepada mereka. Ia juga menawarkan menu andalan ONNI House.
Usai mencatat menu pesanan pelanggan, ia bergegas ke dapur untuk menyerahkannya kepada pegawai di sana dan kembali mengantarkan minuman dan makanan ke meja-maja para pelanggan yang telah menunggu untuk makan siang.
“Silakan menikmati,” ujar Mirackyn dengan ramah yang kemudian dibalas senyuman dan ucapan terima kasih dari para pelanggan.
Ditengah kesibukannya melayani pengunjung, Mirackyn pun membagikan pengalaman pertamanya bekerja di sebuah kafe.
“Saya ke sini untuk cari uang dan saya senang kalau customer datang, aku langsung menyambut lho,” ujarnya.
Bertemu dengan pengunjung yang ramah dan baik, membuat Mirackyn merasa senang. Apalagi, tak sedikit pengunjung yang mengajaknya berfoto bersama dan berbincang dengan mereka. Bahkan, para pengunjung juga membelikan makanan, minuman, hingga hadiah untuk Mirackyn dan kawan-kawannya.
Sisi, salah satu pengunjung ONNI House asal Surabaya saat ditemui mengatajab sengaja datang dan reservasi tempat setelah mengetahui hal ini melalui media sosial.
“Kan viral di media sosial, jadi ingin mengunjungi sekaligus kenalan sama mereka. Saya rasa konsep ini termasuk unik, cara mereka melayani juga baik dan lucu,” ujarnya.
Menurutnya, dengan melibatkan anak-anak disabilitas intelektual, bisa menjadi alternatif menghapuskan stigma terhadap kelompok disabilitas bahwa mereka mampu melakukan pekerjaan yang biasa dilakukan oleh non difabel, sekaligus mengingatkan akan pentingnya kesempatan, peluang dan wadah untuk mereka menyalurkan bakat dan potensi dalam dirinya.
Kolaborasi ONNI House dan Destiny Project
Keterlibatan anak-anak disabilitas intelektual dalam pelayanan ONNI House ini merupakan wujud kolaborasi dalam rangka perayaan ulang tahun ke-4 ONNI House pada 10 Agustus 2023 lalu.
Anak-anak yang merupakan bagian dari Destiny Project, yakni sebuah pusat pembelajaran yang fokus pada anak-anak dengan kebutuhan khusus ini berkesempatan untuk berinteraksi langsung di kafe dan merangkai bunga sesuai dengan permintaan pelanggan.
Mereka bertugas pada tanggal 10, 11, 18, dan 19 Agustus, mulai pukul 11.00 – 14.00 WIB. Melihat tingginya antusias anak-anak dan juga para pengunjung, akhirnya event tersebut diperpanjang sehari, yakni hari ini.
“Untuk jam kerjanya memang kami sesuaikan, karena kan takutnya mereka kecapekan. Melihat antusias pengunjung yang tinggi, akhirnya kita tambah hari ini. Dan di jam tersebut para tamu harus reservasi terlebih dahulu, kami sediakan 26 meja,” kata Marketing ONNI House, Cecilia.
Dalam pelaksanaannya, Cecilia mengatakan, sebanyak 7 anak disabilitas intelektual ini dibagi menjadi dua bagian, ada yang bertugas di florist ada juga yang di kitchen.
Mereka diajarkan mengenai menu-menu kafe dan cara memberikan pelayanan yang baik kepada pelanggan. Serta diperkenalkan juga pada berbagai jenis bunga, baik yang segar maupun tiruan, serta teknik dasar merangkai bunga.
Bunga hasil rangkaian mereka pun kemudian di pajang di area kafe. Bagi para pengunjung yang berminat dapat membeli hasil karya mereka dengan harga Rp 120ribu.
“Sebanyak 20 persen dari pendapatan penjualan pada tanggal-tanggal tersebut kami disumbangkan kepada anak-anak yang turut serta dalam acara. Langkah ini memberikan pesan yang kuat bahwa usaha dan kerja keras akan dihargai,” katanya.
Founder Destiny Learning Centre, Sasha mengatakan, Destiny Project merupakan bagian dari Destiny Learning Centre. Dimana anak-anak ini dilatih dan mendapatkan kesempatan untuk terjun langsung ke lapangan agar memperoleh wawasan dan persiapan yang berguna ketika mereka nantinya memasuki dunia kerja.
“Jadi anak-anak yang kami libatkan ini memang telah kami saring sebelumnya, siapa yang siap untuk di tempat ramai, karena tidak semua anak special need itu terbiasa dengan tempat ramai,” katanya.
Sebelum terlibat langsung, anak-anak ini di latih secara khusus sekira 1,5 bulan. Dimana dalam satu minggu mereka 2 kali kesini untuk belajar.
“Ini project kedua kami, harapannya ya tidak hanya berhenti disini. Tentu kami senang dan antusias saat ada public space yang memberi kami ruang untuk anak-anak belajar dan berkembang,” tegasnya.
Sementara itu, salah satu orang tua anak-anak disabilitas intelektual yang terlibat dalam acara ini, Irine berterima kasih kepada ONNI House dan Destiny yang telah memberikan wadah dan kesempatan untuk anaknya mengembangkan potensi yang ada.
“Selaku orang tua tentu senang dengan adanya kolaborasi ini. Ini juga bukti bahwa mereka ini jika dilatih dan didik dengan baik pasti mampu melakukan apa saja. Semoga ini menjadi peluang bagi anak-anak untuk masuk di dunia kerja,” pungkasnya. (fos/red)
Tags: Disabilitas Intelektual, ONNI House, Pegawai
Berita Terkait
Tinggalkan komentar
Silahkan masuk atau daftar terlebih dahulu untuk memberi komentar.