Isi Tausiyah Bamusi, Ony Anwar Ajak Refleksi Makna Ramadan

SR, Surabaya – Bupati Ngawi Ony Anwar ST MT mengajak masyarakat turut merefleksikan makna penting ramadan. Hal tersebut ia sampaikan ketika mengisi tausiyah keagamaan Baitul Muslimin Indonesia (Bamusi) di DPD PDI Perjuangan Jatim, Minggu (16/3/2025).
Dengan tema “Hikmah Ramadan” Ony menceritakan betapa istimewanya momen yang hanya datang setahun sekali itu. Menurutnya, sangat disayangkan jika ramadan hanya dihabiskan menahan lapar dan dahaga. Makna ramadan jauh lebih besar. Disitu Allah SWT memberikan ganjaran pahala yang sangat berlipat ganda.
“Kalau ibadah yang lain pahalanya antara 10-700 lipat, kalau puasa di bulan ramadan ini, ini untuk Allah dan Allah yang menentukan jumlah pahalanya, jadi bisa jumlahnya tidak terhingga,” ucapnya.
Pria yang juga Wakil Ketua Bamusi Jatim itu menyebut, selain ibadah wajib, ada tiga esensi bulan ramadan yang mampu membuat orang menjadi golongan orang yang bertaqwa pada Allah SWT atau biasa disebut muttaqin.

Pertama menyegerakan mohon ampun ketika berbuat dosa, ikhlas dalam bersedekah, dan mampu menahan amarah serta merawat silahturahmi dengan keluarga terdekat. “Dalam surat Ali Imran ayat 134 dijelaskan ketika kita mendapati suatu kesalahan kekhilafan ini Allah meminta kita menyegerakan mohon ampun ke Allah yang oleh allah akan diganjar surga yang luasnya langit dan bumi,” tuturnya.
Meski terlihat sederhana namun tiga kegiatan itu cenderung sulit dilakukan. Hal ini, juga tercatat dalam riwayat hadis. Ony mencontohkan pada aspek ketiga yakni merawat silahturahmi. Seringkali dalam satu keluarga, orang tua lebih fokus pada anaknya yang sedang di perantauan. Tanpa sadar setiap hari anak lainnya yang selalu menjaga dan merawatnya. “Kadang kita lupa tiap hari kita berinteraksi, ini yang harus kita pahami dulu. Saudara kita, kerabat kita, orang tua kita baru yang lainnya, kadang ini malah kelewatan,” sebutnya.
Selanjutnya pada aspek mohon ampunan. Menurut Ony saat ini kita sangat beruntung sebab budaya saling memafkan sudah terjaga. Dulu, budaya ini diawali oleh Ir Soekarno bersama para alim ulama yang membuat kegiatan bernama halal bihalal usai ramadan. Dengan ini masyarakat tak perlu malu jika ingin minta maaf maupun memaafkan.
“Dulu pak Soekarno dengan alim ulama membudayakan halal bihalal. Kalau tidak ada acara itu mungkin minta maaf itu gengsi. Ketika halal bihalal kita salamannya rame-rame jadi gengsinya hilang,” tuturnya. “Jadi kita bersyukur mendapati bulan ramadan bisa menjalankan ibadah dengan khusyuk,” imbuhnya.
Untuk itu ia berharap keberkahan Ramadan bisa dirasakan dan dijalani dengan khidmat. Salah satunya lewat kegiatan tadarus dan bagi-bagi paket buka puasa oleh Bamusi yang didukung PDI Perjuangan Jatim. “Semoga kita terus diberikan kesehatan umur panjang dan termasuk hamba allah yang muttaqin, dan keluar dari ramadan sebagai hamba allah yang kembali suci,” ucapnya.

Sementara itu, Ketua Bamusi Jatim Marhaen Djumadi mengatakan, giat rutin ini tak sekadar mengisi waktu puasa melainkan punya makna khusus yakni membumikan Al Quran dan merawat kebhinekaan.
Terbukti, semangat perjuangan itu dipraktekkan lewat bagi-bagi ratusan paket buka puasa yang dilakukan tiap hari selama ramadan. “Ini yang kita harap, Bamusi merawat keagamaan utamanya umat muslim. Kita terus lakukan termasuk syiar seperti ini, belum tentu partai lain punya kegiatan seperti ini tapi PDI Perjuangan harus tetap menyala,” sebutnya.
Selain itu akan digelar Nuzulul Quran pasa 21 Maret 2025 mendatang dengan salah satu agendanya yakni santunan anak yatim, piatu, dan janda-janda. “Nanti tiap hari yang pasti buka bersama kemudian salat magrib dan tarawih. Dan kita akan gelar tanggal 21 Maret nuzulul quran,” pungkasnya. (hk/red)
Tags: Bamusi, marhaen, Ony Anwar, pdip, ramadan, superradio.id
Berita Terkait
Tinggalkan komentar
Silahkan masuk atau daftar terlebih dahulu untuk memberi komentar.