Ini Makna Panggilan “Kakak Adik” dalam Pramuka

Rudy Hartono - 15 August 2024

SR, Surabaya – Siapa yang pernah segan untuk memanggil Pembina Pramuka dengan sebutan “Kak”? Ternyata, ini merupakan panggilan resmi. Terdapat aturan dan makna dibalik panggilan “Kakak-Adik” tersebut.

Ternyata, kaidah panggilan dalam pramuka ini termaktub dalam Keputusan Kwartir Nasional Nomor 231 Tahun 2007 tentang Petunjuk Penyelenggaraan (Jukran) Gugus Depan Gerakan Pramuka.

Pengurus Kwartir Cabang Pramuka Kota Surabaya bagian Sub Seni dan Budaya, Eko Suwono SPd

Pada Bab V membahas hubungan Pembina dengan Peserta Didik, termasuk disebutkan hubungan itu diwujudkan dalam panggilan sebagai berikut.

  1. Ibunda/Ayahanda (Bunda/Yanda) untuk pembina siaga
  2. Bucik/Pakcik untuk Pembantu Pembina Siaga
  3. Kakak (Kak) untuk Pembina Penggalang, Pembantu Pembina Penggalang, Pembina Penegak, Pembantu Pembina Penegak dan Pembina Pandega

Selain itu, terdapat makna tersendiri tentang penggunaan panggilan “Kakak-Adik” dalam setiap kegiatan Pramuka.

Pengurus Kwartir Cabang Kota Surabaya bagian Sub Seni dan Budaya, Eko Suwono SPd menjelaskan penggunaan panggilan Kakak-Adik, bukannya Pak atau Bu adalah demi terjalinnya hubungan kekeluargaan.

“Supaya hubungan kekeluargaan lebih terjalin tanpa sekat. Kalau Pak atau Bu kan masih ada gap nya. Kalau kak ini kan tidak ada jaraknya,” jelasnya pada superradio.id, Rabu, (14/8/2024).

Hal ini pun selaras dengan makna pramuka itu sendiri, “pramuka adalah kegiatan menarik yang dilakukan oleh Adik dan Kakak di lapangan terbuka. Itu makna dari pramuka,” sambungnya.

Eko menuturkan, kedekatan hubungan menggunakan panggilan “Kakak” pun membuat batasan lapisan sosial dalam struktur masyarakat mengabur.

“Kalau kita kenal dengan pramuka, seperti kami di Jambore itu, kalau istilahnya orang Jawa ya lungguh jejer guyon (duduk bersebelahan dan bercanda). Kadang sampai guyon ngekel (tertawa terbahak-bahak), gak tahunya yang saya ajak guyon (bercanda) bupati Trenggalek juga pernah gubernur Papua,” terangnya.

Kalau tengah mengikuti kegiatan pramuka dan menggunakan penyebutan kakak, Eko menjelaskan, hubungan menjadi semakin cair. Tanpa menanyakan jabatan atau kerjanya seperti apa.

“Kakak Adik itu ya jadi lebih kekeluargaan. Tidak kentara pangkatnya apa yang penting kita guyon (bercanda). Tidak ada batasan dan lebih cair,”

Eko menegaskan, panggilan Kakak Adik merupakan wujud nilai historis dan spiritual dalam kegiatan pramuka. “Nilai historis dan spiritualnya kan seperti itu. Akhirnya kedekatan bisa terjalin. Itulah pramuka.” Pungkasnya. (nio/red)

Tags: , , ,

Berita Terkait

Tinggalkan komentar

Silahkan masuk atau daftar terlebih dahulu untuk memberi komentar.