BI Bahas Digitalisasi dalam Gaya Hidup Halal

Rudy Hartono - 16 September 2024
talkshow bertema "Peran Digitalisasi dalam Halal Lifestyle" sebagai bagian dari rangkaian Festival Ekonomi Syariah (Fesyar) 2024. (sumber:rri)

SR, Surabaya – Bank Indonesia mengadakan talkshow bertema “Peran Digitalisasi dalam Halal Lifestyle” sebagai bagian dari rangkaian Festival Ekonomi Syariah (Fesyar) 2024. Acara ini menyoroti pentingnya digitalisasi dalam mendukung berbagai aspek gaya hidup halal, termasuk makanan, fashion, dan jasa keuangan syariah.

Dalam acara tersebut, para narasumber yang terdiri dari pakar industri digital, praktisi gaya hidup halal, serta perwakilan sektor keuangan membahas tantangan dan peluang yang muncul dengan maraknya digitalisasi. Mereka menekankan bahwa teknologi digital mempermudah akses masyarakat terhadap produk dan layanan halal.

Perwakilan Bank Indonesia Banten, Ameriza M Moesa, dalam sambutannya menyampaikan bahwa Fesyar merupakan salah satu acara tahunan terbesar yang diadakan di Surabaya dan mewakili seluruh wilayah Jawa.

“Tahun ini, tema yang diangkat adalah Sinergi untuk Memperkuat Ketahanan dan Kebangkitan Ekonomi Syariah Regional Jawa.” ucapnya.

Data dari State of the Global Islamic Economy Report 2023/2024 menunjukkan konsumsi produk halal dunia mencapai 2,3 triliun USD pada 2022, dengan pertumbuhan signifikan di sektor makanan, fashion, media, dan rekreasi. Di masa mendatang, transaksi produk halal global diperkirakan akan meningkat hingga 3,1 triliun USD pada 2027. Indonesia sendiri menempati posisi ketiga di dunia dalam ekosistem halal, setelah Malaysia dan Arab Saudi.

“Walaupun demikian, Indonesia masih tertinggal sebagai produsen makanan halal. Negara seperti Brasil dan India justru mendominasi pasar sebagai produsen terbesar. Hal ini menjadi tantangan agar Indonesia tidak hanya unggul dalam konsumsi, tetapi juga sebagai produsen utama produk halal,” ujarnya.

Digitalisasi menjadi kunci akselerasi perkembangan industri halal di Indonesia. Teknologi seperti fintech mempermudah akses pendanaan bagi pengusaha, sementara blockchain menjamin transparansi dalam rantai pasokan produk halal.

Melalui acara seperti ini, Bank Indonesia terus berupaya mendorong pertumbuhan ekonomi syariah dan penguatan ekosistem halal di Indonesia agar semakin inklusif dan siap menghadapi tantangan global. (*/rri/red)

Tags: , , ,

Berita Terkait

Tinggalkan komentar

Silahkan masuk atau daftar terlebih dahulu untuk memberi komentar.