Berikut 9 Poin Hasil Kongres Gerakan Emak-Emak Relawan Ganjar Pranowo di Jawa Timur

Yovie Wicaksono - 7 July 2023

SR, Surabaya – Dukungan untuk bakal calon presiden (capres) yang diusung PDI Perjuangan, Ganjar Pranowo terus mengalir. Kali ini dari para emak-emak yang ada di Jawa Timur.

Mereka menegaskan dan menyatakan sikap dukungan dalam Kongres Gerakan Emak-Emak Relawan Ganjar Pranowo (Gemar GP) Jawa Timur di Jatim Expo Surabaya, Jumat (7/7/2023) siang.

Ketua Gemar GP Jatim, Qurrota Ayun mengatakan, kehadiran sepuluh ribu emak-emak dari 38 kabupaten/kota di Jatim dengan beragam latar belakang ini menjadi saksi dan bukti bahwa emak-emak bisa powerful.

“Kami bukan hanya bisa pasrah nerima ing pandum, bukan hanya kelompok yang dianggap rumpi di tempat sayur, tapi kita emak-emak bisa powerful jika bersatu,” ujarnya.

“Hari ini kita berkumpul dalam rangka menyatakan sikap dalam pesta demokrasi yang akan dilaksanakan pada 14 Februari 2024 mendatang. Kami yakin Pak Ganjar sosok yang tepat untuk mengemban amanat dalam mewujudkan cita-cita kami sebagai emak-emak,” sambung Qurrota Ayun.

Ia menilai, rekam jejak Ganjar selama menjadi kepala daerah di Jawa Tengah menjadi bukti tiga kualitas utama sebagai pemimpin, yakni integritas, kredibilitas, dan komitmen.

Sebelum kongres ini digelar, lanjut Qurrota Ayun, pihaknya telah melaksanakan kongres di tiap kabupaten/kota dan hari ini sebagai puncaknya.

Adapun kongres hari ini menghasilkan 9 poin keputusan. Pertama, mempertahankan NKRI sebagai harga mati. Kedua, memperkuat semangat persatuan dan nasionalisme dalam keberagaman budaya, etnis, ras, agama, serta aliran kepercayaan yang tumbuh dan berkembang di bumi nusantara.

“Tiga, menolak segala bentuk perlakuan kekerasan yang berlandaskan radikalisme dan intoleransi. Empat, menolak segala bentuk diskriminasi, marginalisasi, pembungkaman, serta penindasan terhadap kaum perempuan,” ujar Qurrota Ayun.

Lima, melaksanakan pemberdayaan ekonomi perempuan dan peningkatan produktivitas ekonomi melalui UMKM dan koperasi perempuan, serta kesetaraan dalam aksesibilitas perbankan bagi kaum perempuan.

Enam, melakukan penguatan terhadap eksistensi kelompok-kelompok wanita tani dan nelayan sebagai upaya untuk meningkatkan pendapatan keluarga dan menghapus feminisasi kemiskinan.

“Tujuh, melaksanakan dan mengoptimalkan secara konsisten undang-undang ketenagakerjaan tentang 8 hak tenaga kerja perempuan di Indonesia dan undang-undang perlindungan pekerja migran Indonesia,” ujarnya membacakan isi hasil kongres.

Lalu poin delapan, melaksanakan dan mengoptimalkan secara konsisten undang-undang nomor 23 tahun 2004 tentang penghapusan kekerasan dalam rumah tangga dan undang-undang nomor 12 tahun 2022 tentang tindak pidana kekerasan seksual.

Terakhir, meningkatkan kesejahteraan dan perhatian khusus terhadap kondisi perempuan marjinal, termasuk perempuan penyandang disabilitas serta perempuan yang menetap di wilayah terluar, tertinggal, dan terdepan (3T) melalui peningkatan pelayanan pendidikan dam kesehatan kaum perempuan.

Ganjar Pranowo mengapresiasi hasil kongres tersebut. Menurutnya, gerakan perempuan ini sangat peduli terhadap isu-isu perempuan dan anak mulai dari akses pendidikan, kesehatan, bagaimana mencegah kekerasan perempuan, KDRT, termasuk kepedulian terhadap banyak profesi perempuan mulai dari nelayan, petani, termasuk pekerja migran.

“Menurut saya perempuan Jawa Timur yang hari ini bertemu, mendeklarasikan dengan sebuah mandat yang diberikan untuk mempertahankan NKRI dan perhatian kepada kelompok perempuan adalah inisiatif yang luar biasa sekaligus sinyal bahwa perempuan kita makin berdaya bahwa makin paham dan itu harus menjadi agenda perjuangan bersama,” pungkas Ganjar. (fos/red)

Tags: , ,

Berita Terkait

Tinggalkan komentar

Silahkan masuk atau daftar terlebih dahulu untuk memberi komentar.