Alasan Molornya Underpass Bunderan Mayjen Sungkono

SR, Surabaya – Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya memberikan penjelasan molornya penyelesaian pembangunan underpass atau jalan bawah tanah di Bunderan Satelit, Jalan Mayjend Sungkono, Surabaya, Jawa Timur, yang semula ditargetkan selesai pada akhir Maret 2019.
Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Kota (Bappeko) Surabaya Eri cahyadi, di Surabaya, Minggu (31/3/2019), mengatakan kepada Antara, pembangunan terkendala adanya pipa berdiameter 1,5 meter milik Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) yang ada di antara proyek underpass.
“Kami meminta maaf kepada warga Surabaya utamanya warga kawasan Surabaya Barat atas keterlambatan ini,” katanya.
Meski demikian, pihaknya berupaya semaksimal mungkin agar pembangunan underpass bisa dioperasionalkan sebelum puncak peringatan Hari Jadi Kota Surabaya (HKJS) ke-726 pada 31 Mei mendatang.
Menurut dia, Pemkot Surabaya memutuskan untuk memotong dan menurunkan pipa PDAM yang akan dikerjakan dalam beberapa hari ini. Untuk itu, upaya percepatan penyelesaian proyek ini akan dilakukan dengan menurunkan sebagai alternatif yang pas dengan minim risiko.
“Jika tidak diturunkan dikhawatirkan akan berpengaruh adanya kerusakan pipa induk PDAM,” ujarnya.
Selain itu, pihaknya memastikan dalam proses penurunan pipa PDAM ini tidak akan berdampak signifikan pada produksi debit air bagi warga sekitar. Apalagi, dalam proses ini dipastikan hanya membutuhkan waktu satu hari saja untuk menurunkan pipa induk yang berada di bawah underpass.
Diketahui, selain underpass, di bundaran Mayjen Sungkono tersebut juga ada overpass atau jalan menopang underpass yang pembangunannya sudah selesai lebih dulu dan saat ini sudah difungsikan.
Sehingga kendaraan dari arah Kupang Indah yang akan menuju ruas jalan tol, tidak perlu lagi berputar di bundaran. Begitu juga kendaraan dari arah tol yang akan menuju ke Kupang Indah bisa langsung meluncur melalui jalan overpass tersebut.
Sementara, bila underpass Bundaran Mayjen Sungkono kelak sudah dioperasikan, kendaraan dari arah jalan Mayjen Sungkono bisa langsung menuju Jalan HR Muhammad tanpa harus bertemu kendaraan yang keluar dari tol, begitu juga dari arah sebaliknya.
Sekedar informasi, proyek underpass Bundaran Satelit Surabaya awalnya didanai oleh para pengembang di sekitar Surabaya Barat khususnya di area Bundaran Satelit dengan investasi Rp74,3 miliar. Investasi sebesar tersebut murni dari pengembang bukan dari dana APBD Kota Surabaya. (*/ant/red)
Tags: Bappeko surabaya, pemkot surabaya, Pengerjaan underpass mayjend, Underpass mayjend molor
Berita Terkait
Tinggalkan komentar
Silahkan masuk atau daftar terlebih dahulu untuk memberi komentar.