95 Daerah di Indonesia Laporkan Kasus Difteri
SR, Jakarta – Kementerian Kesehatan mencatat sebanyak 95 kabupaten/kota dari 20 provinsi melaporkan adanya kasus Difteri. Sementara itu, dalam kurun waktu satu bulan ada 11 provinsi yang melaporkan terjadinya KLB Difteri. Sebelas provinsi tersebut antara lain, Sumatera Barat, Jawa Tengah, Aceh, Sumatera Selatan, Sulawesi Selatan, Kalimantan Timur, Riau, Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat dan Jawa Timur.
Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat Kementerian Kesehatan, Oscar Primadi menghimbau agar masyarakat memerika status imunisasi putra-putrinya, untuk mengetahui apakah status imunisasinya sudah lengkap sesuai jadwal.
“Jika belum lengkap, agar dilengkapi,” kata Oscar di Jakarta, Senin (4/12/2017).
Ia juga menghimbau kepada masyarakat untuk menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat, menggunakan masker bila sedang batuk, dan segera berobat ke pelayanan kesehatan jika ada anggota keluarga yang mengalami demam disertai nyeri menelan, terutama jika didapatkan selaput putih keabuan di tenggorokan.
Oscar menjelaskan, Difteri merupakan penyakit yang sangat menular. Penyakit ini disebabkan oleh kuman Corynebacterium diptheriae. Difteri menimbulkan gejala dan tanda berupa demam yang tidak begitu tinggi yaitu 38 derajat celcius, munculnya pseudomembran atau selaput di tenggorokan yang berwarna putih keabu-abuan yang mudah berdarah jika dilepaskan.
Gejala lain adalah sakit waktu menelan, terkadang disertai pembesaran kelenjar getah bening leher dan pembengkakan jaringan lunak leher yang disebut bullneck. Penyakit ini adakalanya disertai sesak napas atau suara mengorok, dan dapat menyerang orang yang tidak mempunyai kekebalan terutama anak-anak.
Oscar mengatakan, pencegahan Difteri dengan imunisasi sangat ditentukan oleh cakupan imunisasi, yaitu minimal 95 persen.
“Cakupan imunisasi yang tinggi dan kualitas layanan imunisasi yang baik sangat menentukan keberhasilan pencegahan berbagai penyakit menular, termasuk Difteri,” kata Oscar.(ns/red)
Tags: 95 daerah, di indonesia, kasus difteri, kesehatan
Berita Terkait
Tinggalkan komentar
Silahkan masuk atau daftar terlebih dahulu untuk memberi komentar.