Tanggapi Pidato Presiden, Kusnadi : Stop Caci Maki, Kuatkan Toleransi di Tahun Politik

Yovie Wicaksono - 16 August 2023

SR, Surabaya – Ketua DPRD Provinsi Jawa Timur, Kusnadi menanggapi pidato kenegaraan Presiden Indonesia Joko Widodo terkait lunturnya budaya budi pekerti luhur bangsa, saat membuka sidang tahunan MPR-RI, Rabu (16/8/2023).

Dirinya yang menyaksikan lewat siaran langsung di rapat paripurna DPRD Jatim itu menyebut, ungkapan Presiden sangat tepat menggambarkan situasi saat ini.

Menurutnya, kebebasan dalam demokrasi juga telah bergeser jauh dari makna sesungguhnya. Kritik yang membangun berubah jadi ujaran kebencian dan fitnah tak berdasar, terutama di media sosial.

“Beliau tidak alergi dengan kritik, tidak ada yang sempurna, kritik itu diperlukan dan itu menunjukan jati diri kita sebenarnya, tapi tentu harus diperhatikan juga, jangan asal kritik,” ujarnya.

Untuk itu, ia mengajak semua pihak lebih bijak dalam bersikap. Terlebih jelang tahun politik yang penuh kedinamisan. “Yang harus kita sadari adalah kalau kita berkelahi pada sesama kita, artinya kalau terjadi kerusuhan yang akan rugi itu kita sendiri,” ucapnya.

Perbedaan, kata Kusnadi, adalah sesuatu yang wajar, namun perkuat pula kesadaran berbangsa agar moralitas ruang publik terjaga dan mampu melangkah menuju Indonesia Emas 2045.

“Kalau hari ini kita mencaci pemimpin kita, suatu saat ketika kita jadi pemimpin juga akan dicaci jadi stop mencaci dan ujaran kebencian,” tutur Kusnadi.

“Perbedaan pilihan itu suatu keniscayaan. Karena itu dalam tahun politik, kesadaran berbangsa itu harus diperkuat, kita satu bangsa, satu tanah air mari kita pelihara bersama,” pungkasnya. (hk/red)

Tags: , , , ,

Berita Terkait

Tinggalkan komentar

Silahkan masuk atau daftar terlebih dahulu untuk memberi komentar.