Semangat Kartini Muda Lawan Kekerasan Berbasis Gender Online di Surabaya

SR, Surabaya – Kartini Youth Festival sukses digelar di Surabaya pada Sabtu (26/4/2025). Bertempat di lobi Trans Icon Mall Surabaya, kegiatan yang diinisasi Kelompok Perempuan dan Sumber-Sumber Kehidupan (KPS2K) dan Kartini Youth tersebut dihadiri muda-mudi, dengan berbagai kegiatan menarik. Mulai dari talkshow hingga penampilan teater dan analysist personal color.
Perwakilan Komunitas Kartini Youth, Oktavia Virnanda menyebut, tujuan acara menyuarakan spirit R.A. Kartini yang relevan dengan zaman. Menurutnya, tantangan yang dihadapi perempuan saat ini lebih luas. Bukan hanya di dunia nyata tapi juga digital.
Untuk itu, lewat tema “Membangkitkan Spirit Kartini untuk Lawan Kekerasan terhadap Perempuan di Era Digital” ini pihaknya ingin mengajak seluruh pihak saling bergandengan melawan kekerasan berbasis gender onlinen (KBGO) yang makin marak.
Terlebih data Kementerian Pemberdayaan Perempuan Dan Anak tahun 2024 menemukan bahwa kasus Kekerasan Berbasis Gender Online (KBGO) di Indonesia naik 4 (empat) kali lipat dibandingkan tahun sebelumnya, yaitu 118 kasus di triwulan I tahun 2023 menjadi 480 kasus pada triwulan I tahun 2024.
57 persen perempuan usia 16-25 tahun rentan terkena pelecehan di ruang digital. Mulai dari komentar merendahkan di media sosial, pengabilan foto tanpa izin, objek seksual, hingga revenge porn.
“Ini untuk kesetaraan, semangat kartini agar tumbuh jadi berdaya kreatif. Kita punya suara, platfrom dan pilihan untuk peduli, spirit kartini mengajarkan kita untuk tidak takut membela yang benar,” ujarnya saat membuka acara.
Hal serupa disampaikan perwakilan NGO KP2SK Jatim Sinta Ristu Handayani. Menurutnya makna Hari Kartini bukan tentang konde dan kebaya saja, melainkan soal perjuangan perempuan untuk keadilan gender, termasuk di ruang digital.
“Perjuangan kartini di masa itu ternyata belum merubah paradigma sekarang. Contoh kalau ada perempuan yang ingin kuliah tinggi masih ada pandangan untuk lebih baik jadi ibu rumah tangga saja,” sebutnya.
Dari data KemenPPPA, lanjutnya, menjadi bukti bahwa kita belum baik-baik saja. Kekerasan pada perempuan, diskriminasi masih terjadi bahkan di lingkup terdekat.
“Ada dua kemungkinan kenapa data makin meningkat. Antara mereka sudah berani bersuara atau menunjukan fakta bahwa kita belum baik-baik saja,” jelasnya.
Karena itu perlu peran semua pihak, utamanya generasi muda untuk terus menyuarakan spirit kartini lewat cara kekinian.
“Maka kita harus saling mendukung, membuat komunitas yang membuat mereka mengembangkan diribya. Kita harap anak muda jadi ujung tombak, secara data juga anak muda yang banyak mengalami KBGO,” pungkasnya. (hk/red)
Tags: digital, kartini youth, pelecehan, superradio.id
Berita Terkait
Tinggalkan komentar
Silahkan masuk atau daftar terlebih dahulu untuk memberi komentar.