Pink October, Ajak Masyarakat Tingkatkan Kesadaran Kanker

Yovie Wicaksono - 20 October 2018

SR, Surabaya – Sebanyak 1.888 peserta yang terdiri dari 27 tim mengikuti kegiatan Pink October, yang diselenggarakan di Gedung Negara Grahadi, Sabtu (20/10/2018). Kegiatan Pink October merupakan salah satu kampanye sosial yang dilakukan, untuk meningkatkan kesadaran dan kepedulian masyarakat akan bahaya kanker payudara bagi perempuan.

Setiap tim yang ikut serta dalam kegiatan ini, diwajibkan membuat yel-yel tentang deteksi dini kanker payudara. Kegiatan Pink October juga diisi dengan mengadakan konsultasi kesehatan gratis, dengan 30 dokter spesialis yang terlibat di dalamnya.
Pink October juga sebagai bentuk dukungan dan kepedulian terhadap para survivor penderita kanker, agar terus bersemangat dan selalu termotivasi dalam melakukan pengobatan.

Menurut Ketua Yayasan Kanker Indonesia (YKI) Cabang Jawa Timur, Nina Soekarwo, pada acara Pink October 2018 Jatim Care ini, masyarakat diingatkan untuk selalu menjaga kesehatan dengan cara meningkatkan perilaku hidup sehat. Hidup sehat bisa dilakukan melalui berbagai cara, diantaranya olah raga minimal 30 menit, tidak stres, bersemangat dalam kehidupan, dan selalu berfikiran positif.
Gerakan seperti ini kata Nina, tidak berhenti hanya dengan adanya peringatan saja, akan tetapi juga melakukan penggalangan dan dukungan ke berbagai pihak, mengenai bahanya kanker payudara.

”Kanker bisa menjadi ancaman serius baik secara sosial dan sisi ekonomi, karena memerlukan biaya besar dalam mengobatinya. Oleh sebab itu, budaya hidup sehat harus disebar luaskan untuk meminimalisir terjadinya kanker,” terang Nina.

YKI Cabang Jawa Timur bekerja sama dengan Pemprov Jawa Timur, mengajak masyarakat terutama remaja, untuk bisa mendeteksi secara dini kanker payudara. Pada dasarnya, penderita kanker baru menyadari bahwa dirinya terkena, saat sudah memasuki stadium lanjut atau 70 persen, dan biasanya sulit untuk diobati.
Di Jawa Timur, penderita kanker payudara naik 16 persen yaitu sebanyak 17.869 penderita. Penderita kanker payudara merupakan yang tertinggi dibandingkan kanker lainnya, urutan kedua adalah kanker serviks. Maka dari itu, masyarakat harus diberikan pemahaman tentang hidup dan berperilaku sehat.

Melalui Pink October, YKI, Pemprov Jawa Timur, survivor, penggiat dan peduli kanker, secara tidak langsung mengajak masyarakat untuk berpartisipasi.

”Pink October menjadi hal baru dalam mengedukasi masyarakat, yang dikemas dengan hal baru dan variasi tujuannya adalah masyarakat lebih sadar akan kanker pada wanita,” ungkapnya.

Sementara itu, Gubernur Jawa Timur, Soekarwo mengutarakan, kegiatan Pink October merupakan hal positif, konkrit, nyata dan bermanfaat. Kegiatan ini merupakan bentuk kepedulian semua kalangan akan bahaya kanker payudara.
Banyak hal yang harus dipahami, dipelajari dan disosialisasikan terkait kanker payudara, khususnya bagi perempuan.

Tren kanker payudara meningkat tiap tahun, dan menjadi penyebab kematian serta kesakitan pada manusia. Tahun 2007 sampai dengan 2013 trennya meningkat dari 1,4 per mil menjadi 1,6 per mil.

”Hal semacam ini membuat prihatin, maka tidak hanya kegiatan Pink October saja tapi ada gerakan sosial ke situ yang bertujuan untuk mensosialisasikan bahaya kanker payudara,” ujar Soekarwo.

Soekarwo mengatakan, kanker payudara bisa sembuh apabila diketahui sejak dini. Peluangnya sekitar 90 persen dapat diobati. Syaratnya, masyarakat harus bisa mendeteksi dini.

Sebelumnya, Pemprov Jawa Timur telah melakukan gerakan promotif dan preventif, yaitu melalalui program SADARI yaitu pemeriksaan payudara sendiri.

”Oleh sebab itu, kegiatan seperti ini harus terus dilakukan, tujuannya adalah mengurangi angka penderita kanker payudara melalui promotif dan preventif kepada masyarakat,” lanjutnya.
Melalui kegiatan ini, diharpakan dapat meningkatkan motivasi masyarakat untuk berperilaku sehat dan bersih, serta memilih metode pengobatan yang tepat dan benar.(ptr/red)

Tags: , ,

Berita Terkait

Tinggalkan komentar

Silahkan masuk atau daftar terlebih dahulu untuk memberi komentar.