Pedagang Kantin Mengeluh Sepi Pembeli Imbas Makan Bergizi Gratis

SR, Surabaya – Sejumlah pedagang kantin sekolah mengungkapkan keresahannya usai uji coba program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Surabaya berlaku mulai Senin (13/1/2025).
Salah satunya, Rini Ari Ani (41) penjual ayam geprek di salah satu kantin sekolah yang mengaku was-was dagangannya tak laku.
Rini mengaku, sebetulnya ia mendukung program MBG. Hanya saja penempatan waktu di istirahat jam pertama membuatnya risau.
Ia yang sudah berjualan sejak 2 tahun lalu itu sampai mengurangi porsi dagangan yang ia jual. Jika biasanya ia membuat 50 porsi, hari ini Rini menguranginya hingga tersisa 20 porsi yang dijual.
“Karena kita kan juga jual ‘makanan berat’ (makanan porsi nasi, lauk dan sayur), istirahat kedua tambah sepi. Ini MBG dibagikan di istirahat pertama ya malah sepi lagi kami gak laku, karena tiap stan kan ada ‘makanan berat’,” curhatnya.

Rini Ari Ani (41) penjual ayam geprek di salah satu kantin sekolah Surabaya. (foto:hamidiah kurnia/superradio.id)
Rini pun cemas, jika hal itu terus terjadi maka omsetnya akan menurun drastis. Terlebih ia hanya seorang ibu rumah tangga yang menggantungkan hidupnya dengan berjualan. “Khusus hari ini saya kurangi jualannya, tapi ya setelah MBG ini belum ada yang ke kantin,” ujarnya.
Padahal, lanjutnya, kualitas makanan kantin tak kalah sehat dengan yag disajikan di MBG. Tiap 6 bulan makanan dibawa ke laboratorium Puskesmas untuk memastikan kualitas terjaga dan aman dikonsumsi warga sekolah.
“Di sini itu tiap 6 bulan sekali sebenarnya juga makanan yang dijual itu masuk laboratorium puskesmas mengecek makanannya, sudah terjamin sebetulnya,” jelasnya.
Rini berharap pihak sekolah mau mendengarkan keluh kesah mereka dan memberikan solusi terbaik. “Harapannya MBG itu dibagikan di istirahat kedua biar anak bisa jajan makan di kantin jadi kita bisa dapat pemasukan. Karena raminya itu istirahat pertama,” sebutnya.
Hal serupa diungkapkan Sulinah (48), penjual bakso di kantin sekolah. Perempuan paruh baya itu mengaku dagangannya belum laku satu pun. Aneka bakso pun masih tertata rapi di dalam panci. Ia berharap, sepinya dagangan tidak berlangsung lama sebab itu adalah mata pencahariannya. “Di sini itu ada 1300 siswa, biasanya sehari dapat 400ribu, sekarang belum ada sama sekali,” keluhnya. (hk/red)
Rini Ari Ani (41) penjual ayam geprek di salah satu kantin sekolah Surabaya. (foto:hamidiah kurnia/superradio.id)
Sulinah (48), penjual bakso di kantin salah satu sekolah Surabaya menunjukkan dagangan bakso masih penuh belum laku. (foto:hamidiah kurnia/superradio.id)
Tags: makan gratis, mbg, pedagang kantin, superradio.id, surabaya
Berita Terkait
Tinggalkan komentar
Silahkan masuk atau daftar terlebih dahulu untuk memberi komentar.