Pedagang di Ampel Mengeluh Penjualan Pernak Pernik Masih Lesu

SR, Surabaya – Wisata religi makam Sunan Ampel Surabaya rasanya tak pernah sepi pengunjung. Tampak di hari ke-9 Ramadan 2025 ribuan warga berbagai daerah datang untuk berziarah atau sekadar menghabiskan momen buka puasa disana.
Sayangnya kepadatan itu tampak berbanding terbalik dengan kondisi pedagang pernak-pernik Ramadan. Salah satunya Syafik (42), pemilik toko Tiga Saudara yang ada di komplek pasar Ampel Suci (Gubah).
Ia yang menjual berbagai peralatan mulai dari parfum, sarung, peci, hijab, mukenah hingga sajadah itu mengaku penjualan tahun ini adalah penurunan paling drastis selama ia berdagang.

Pria yang sudah menggeluti bisnis tersebut sejak tahun 2000 itu menyebutkan perbandingan penjualan. Jika tahun sebelumnya di momen yang sama bisa mendapat hingga Rp 10 juta per hari, kini hanya mencapai omset Rp 1 juta saja sudah bersyukur.
Demi mendapat omset tersebut, ia sampai harus memutar otak, membuka tokonya lebih lama hingga buka di hari libur namun hasilnya tetap tak maksimal. “Kalau normal bulan Ramadan bisa tiga kali lipat tapi Ramadan kali ini turunnya banyak. Biasanya Ramadan sampai 10 juta perhari, kalau sekarang dapat satu juta sudah bagus,” ujarnya, Minggu (9/3/2025).

(foto:hamidiah kurnia/superradio.id)
Kini harapannya hanya agar tetap bertahan di tengah keadaan yang memburuk ini. Berharap ada keajaiban, sebab toko itu sudah menjadi mata pencahariannya untuk membiayai keluarga. “Di sini jualan baju perempuan, sarung, sajadah, kerudung, pargum peci. Termurah parfum 3ribu per mili, sarung 75ribu paling mahal ada yang diatas satu juta,” sebutnya.
“Harapannya bisa bertahan aja alhamdulillah. Mudah-mudahan bisa meningkat, corona (saat pandemi Covid-19 –Red) padahal masih ramai,” imbuhnya.

Hal serupa disampaikan salah satu penjual kurma di area wisata Sunan Ampel, Sunyiah (54). Perempuan asal madura itu mengaku awal Ramadan ini tak seramai biasanya. “Kalau bulan Ramadan biasanya sampai 7 juta itu satu malam pas lailatul qodar, sekarang dapat Rp 300 ribu saja sudah bagus,” tuturnya.
Meski demikian ia tetap optimis. Menurutnya masih ada harapan saat momen lailatul qodar untuk mengejar pendapatan saat ini.
Barang yang dijajakan pun beragam. Mulai dari berbagai kurma di kisaran harga Rp.40-100ribu, hingga aneka dodol, cokelat, kismis dan jagung yang dijual mulai Rp 10ribu. “Biasanya orang belinya paling laris kurma madinah sama mesir, kalau kurma mesir Rp 40ribu per kilogram, kurma madina Rp 50ribu per kilogram,” pungkasnya. (hk/red)
Tags: masjid ampel, pedagang, ramadan, sepi penjualan, superradio.id
Berita Terkait
Tinggalkan komentar
Silahkan masuk atau daftar terlebih dahulu untuk memberi komentar.