Meriah, Napak Tilas Babat Alas Suroboyo Angkat Kisah Joko Berek
Barisan 1000 penari remo unjuk kebolehan sebagai tanda dibukanya Napak Tilas Babat Alas Surabaya oleh Sembrani Bumi Nusantara di Kantor Kelurahan Lidah Wetan, Minggu (5/10/2025). (foto: hamidiah kurnia/superradio.id)
Teatrikal Joko Berek di Pos 2 depan Patung Ayam Jago yang baru diresmikan di Raya Lidah Wetan, pada Napak Tilas Babat Alas Surabaya oleh Sembrani Bumi Nusantara, Minggu (5/10/2025). (foto: hamidiah kurnia/superradio.id)
Adegan teatrikal saat moment Joko Berek bertemu sang ayah Adipati Jayengrono dan ditantang menunjukan bukti bahwa ia adalah ayahnya, di gelaran Napak Tilas Babat Alas Surabaya oleh Sembrani Bumi Nusantara di Taman Bungkul, Minggu (5/10/2025). (foto: hamidiah kurnia/superradio.id)
Joko Berek dan peserta pawai tiba di titik finish Taman Bungkul untuk melakukan teatrikal pamungkas sekaligus menutup Napak Tilas Babat Alas Surabaya oleh Sembrani Bumi Nusantara, Minggu (5/10/2025).petang. (foto: hamidiah kurnia/superradio.id)
Prosesi pemotongan tumpeng sebagai penutup kirab budaya Napak Tilas Babat Alas Surabaya oleh Sembrani Bumi Nusantara di Taman Bungkul, Minggu (5/10/2025). (foto: hamidiah kurnia/superradio.id)
SR, Surabaya – Napak Tilas Babat Alas Suroboyo oleh warga Lidah Wetan sukses digelar. Menginjak tahun ke-3 kegiatan makin meriah. Ribuan warga berkumpul di area kelurahan Lidah Wetan sejak pukul 12.30 WIB Minggu (5/10/2025) siang.
Kegiatan dimulai dengan kirab dari pesarean Sawunggaling menuju kantor Kelurahan Lidah Wetan. Setibanya disana, acara berlanjut dengan pertunjukan tari remo oleh 1000 penari, dan teatrikal Joko Berek serta pelepasan balon sebagai tanda dimulainya napak tilas.
Joko Berek atau Sawunggaling sebagai ikon Lidah Wetan diperankan oleh warga. Dalam napak tilas , Joko Berek menggendong ayam jago memimpin sekira 1200 peserta berjalan sejauh sekitar 9 kilometer untuk mencari ayah kandungnya. Rutenya dari Monumen Ayam Jago yang baru diresmikan di Jalan Raya Lidah Wetan Surabaya menuju Taman Bungkul.
“Pemilihan rutenya tak sembarangan. Jalan yang dilalui merupakan kawasan yang punya keterkaitan sejarah dengan Sawunggaling dan Surabaya, di antaranya Jembatan Sawunggaling hingga kawasan Jalan Darmo Taman Bungkul” kata Prayugi Imaduddin, Ketua Pelaksana Acara napak tilas surabaya.
Tokoh Joko Berek pun sengaja ditonjolkan untuk memperkenalkan pada generasi muda bahwa ada tokoh yang berjasa babat alas Kota Pahlawan. Joko Berek yang juga digelari Sawunggaling dikenal sebagai tokoh perlawanan terhadap Belanda, serta Adipati Surabaya yang jujur dan pro rakyat.
Adapun ayam jago yang selalu dibawanya kemana-mana, dijelaskan oleh Kusnan (65) sesepuh Lidah Wetan bahwa ayam jago itu lah yang menjadi kunci Joko Berek bisa bertemu ayah kandungnya. Meskipun pertemuan itu sempat dihalang-halangi oleh saudara tirinya melalui adu ayam jago.
Napak tilas Babat Alas Suroboyo ini mendapat apresiasi dari banyak pihak. Salah satunya Kepala Dinas Kebudayaan, Kepemudaan, Olahraga, dan Pariwisata (Disbudporapar) Hidayat Syah mewakili Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi. “Beliau menyambut baik kegiatan ini dan beliau akan tetap support kegiatan ini karena mencerminkan memperkenalkan budaya kepada adik adik yang masih muda,” pungkasnya. (hk/red)
Tags: Joko berek, lidah wetan, Sawunggaling, sembrani bumi nusantara, superradio.id
Berita Terkait
Tinggalkan komentar
Silahkan masuk atau daftar terlebih dahulu untuk memberi komentar.





