Longsor di Nganjuk, 5 Orang Warga Hilang

Yovie Wicaksono - 10 April 2017
Lokasi longsor di Desa Ngetos, Kabupaten Nganjuk (foto : Superradio/Rahman Halim)

SR, Kediri – Sekitar 200 orang petugas gabungan dari BPBD, TNI/ Polri dan Relawan di Nganjuk,  dikerahkan untuk melakukan pencarian terhadap 5 orang warga yang menjadi korban bencana tanah longsor di Desa Ngetos, Kecamatan Ngetos, Kabupaten Nganjuk, Senin (10/4/2017) pagi.

Sebelum melakukan pencarian terhadap korban, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Nganjuk akan menggelar apel di Dusun Sumber Bendo, untuk berkoordinasi dan membahas langkah yang akan dilakukan dalam pencarian korban.

“Nantinya kita tidak serta merta langsung melakukan pencarian, tetapi harus survey dulu ke lokasi. Medannya sangat sulit, harus naik turun. Dari atas menuju ke lokasi bawah, ketinggiannya sekitar 200 meter,” kata Soekonyano, Kepala BPBD Kabupaten Nganjuk, Minggu (9/4/2017) malam.

Kata Soekonyano, untuk mencari keberadaan para korban pihaknya tidak bisa langsung melakukan pencarian pada saat itu juga, melainkan perlu memperhatikan kondisi cuaca dan medan lokasi tempat terjadinya longsor.

“Kalau siang sampai sore kemarin (Minggu) nggak bisa. Cuaca diatas lagi mendung,” ujarnya.

Menurut informasi yang dihimpun, tebing yang longsor dari atas merupakan area lereng kaki Gunung Wilis. Peristiwa longsor terjadi Minggu (9/4/2017) sekitar pukul 14.00 WIB. Tanah yang longsor diperkirakan seluas 3 hektar, sementara keseluruhan wilayah yang dianggap rawan mencapai sekitar 7 hektar. Oleh warga setempat, lahan itu setiap harinya dimanfaatkan oleh warga untuk menanam cengkeh dan pohon mangga.

“Nanti dari hasil survey dan kordinasi, bisa diketahui apakah memungkinkan atau tidak untuk mendatangkan alat berat di lokasi,” terangnya.

Diperkirakan ada 5 orang warga yang sebagian berprofesi sebagai petani, yang menjadi korban dalam peristiwa bencana tanah longsor ini.

“Korbanya tidak hanya petani, beberapa diantaranya juga warga yang saat itu sedang melihat longsor,” ungkap Soekonyano.(fl/red)

Tags: , ,

Berita Terkait

Tinggalkan komentar

Silahkan masuk atau daftar terlebih dahulu untuk memberi komentar.