Lewat Ludruk “Sarip” PDI Perjuangan Tularkan Semangat Budaya

Rudy Hartono - 28 February 2025
Sosok Sarip (kiri) dalam satu satu adegan dalam Ludruk "Sarip" di gedung Cak Durasim, Surabaya, Kamis (27/2/2025). (foto:hamidiah kurnia/superradio.id)

SR, Surabaya – PDI Perjuangan Jawa Timur tak henti berupaya melestarikan warisan budaya bangsa. Salah satunya lewat gelaran Ludruk “Sarip” di gedung Cak Durasim, Kamis (27/2/2025) malam.

Wakil Sekretaris DPD PDI Perjuangan Jawa Timur, Yordan M Bataragoa, membuka pagelaran Ludruk “Sarip” di gedung Cak Durasim, Surabaya, Kamis (27/2/2025). (foto:hamidiah kurnia/superradio.id)

Wakil Sekretaris DPD PDI Perjuangan Jawa Timur, Yordan M Bataragoa mengatakan, selain menjadi rangkaian HUT partai ke-52, pertunjukan itu juga menunjukan keseriusan partai soekarnois dalam merawat budaya asli Surabaya.

Terbukti, acara digelar di tempat asal legenda ludruk berada, yakni gedung Cak Durasim. Sang legenda seni tradisional yang jasanya melekat hingga kini.

“Ini menunjukan PDI Perjuangan serius dalam hal memelihara warisan budaya. Termasuk di gedung yang menjadi representasi di Gedung Cak Durasim,” ujarnya saat memberi sambutan sebelum dimulainya acara.

Anggota Komisi A DPRD Jatim itu pun mengapresiasi kegiatan Badan Kebudayaan Nasional (BKN) tersebut dan berharap giat ini dapat berkelanjutan. Terlebih cerita yang dibawakan juga membawa semangat perjuangan, seperti tema HUT PDI Perjuangan ke-52 Satyam Eva Jayate yang artinya kebenaran pasti akan menang.

“Tokoh yang digelar hari ini adalah tokoh sarip yang mewakili semangat masyarakat yang tertindas. Semoga ini juga semangat kita memperjuangkan mereka yang tertindas, mereka yang teraniaya dan tertindas,” ucapnya.

Perwakilan Badan Kebudayaan Nasional (BKN) DPD PDI Perjuangan Jatim, Aliudin, sambutan saat pagelaran Ludruk “Sarip” di gedung Cak Durasim, Surabaya, Kamis (27/2/2025). (foto:hamidiah kurnia/superradio.id)

Satu Cerita Beragam Kesenian

Merespons Yordan,  Perwakilan BKN Jatim Aliudin mengaku senang. Ia lega hasil kreatif bersama Ludruk Arboyo mampu menghibur banyak orang sembari menyebarkan semangat berbudaya ke masyarakat.

“Sarip ini sosok pemuda yang sangat gandrung memperjuangakan kebenaran melawan ketidakadilan seperti sembutan pimpinan partai kita: Kebenaran Pasti Akan Menang,” tuturnya.

Ali menambahkan, ludruk sengaja dipilih sebab kesenian ini mampu menyatukan berbagai elemen, seperti Indonesia yang berbeda-beda tapi tetap satu. Sebab, cerita yang ditampilkan pun selalu cerita rakyat yang punya banyak pesan moral.

“Kami gelar ludruk karena ludruk adalah kesenian yang luar biasa. Ludruk itu menggabungkan berbagai jenis kesenian: baik tarian, musik (gamelan –Red), teater, sastra dan artistik.  Tiap tampilannya selalu menampilkan cerita rakyat pesan moral dan kritik sosial,” pungkasnya. (hk/red)

 

 

 

Tags: , , , ,

Berita Terkait

Tinggalkan komentar

Silahkan masuk atau daftar terlebih dahulu untuk memberi komentar.