Kemenko Polhukam Ajukan Usulan Tambahan Anggaran Rp 60 Milyar Tahun 2018

Yovie Wicaksono - 14 September 2017
Para Menteri Koordinator mengikuti Rapat kerja Badan Anggaran di gedung DPR RI (foto : Superradio/Niena Suartika)

SR, Jakarta – Kementerian Koordinasi Bidang Politik, Hukum dan Keamanan mengajukan usulan tambahan anggaran Tahun 2018 sebesar Rp 60 milyar. Anggaran tersebut akan digunakan untuk kegiatan prioritas lainnya dalam mendukung pencapaian sasaran bidang politik, hukum, pertahanan dan keamanan.

Menko Polhukam Wiranto mengatakan, usulan anggaran tersebut akan dibagi dalam beberapa kegiatan. Pertama untuk kepastian hukum meliputi kegiatan koordinasi, sinkronisasi dan pengendalian (korsidal) pemberantasan penyelundupan, korsidal rencana Relokasi LAPAS secara Nasional, korsidal pembentukan Dewan Kerukunan Nasional dengan total kebutuhan anggaran sebesar Rp 18,5 milyar.

Menurutnya, saat ini keberadaan Lapas sudah seperti sekolah gratis bagi munculnya tindak kekerasan dan kejahatan. Sehingga akan lebih baik jika dibangun Lapas baru.

“Pasalnya, keberadaan Lapas dan rumah tahanan sudah kelebihan kapasitas atau over capacity, sehingga tidak memadai untuk menampung para tahanan dan narapidana yang terus bertambah setiap tahun,” kata Wiranto, Kamis (14/9/2017).

Kedua untuk program penguatan pertahanan yang meliputi kegiatan korsidal pembentukan Pusat Penanganan Krisis Nasional dan korsidal Penataan Gelar Kekuatan TNI dengan total anggaran Rp 12,5 milyar.

Sementara program terakhir terkait stabilitas politik dan keamanan dengan kegiatan meliputi Revitalisasi Dewan Ketahanan Nasional untuk melaksanakan tugas Pembinaan Bela Negara, korsidal Pemberdayaan Ormas, korsidal Pemantapan Diplomasi Keamanan Regional, korsidal Penyehatan Kehidupan Media Sosial, dan korsidal Program Gerakan Indonesia Tertib dalam mendukung Gerakan Nasional Revolusi Mental dengan total anggaran Rp 39 milyar.

Wiranto mengatakan, setiap warga negara akan diwajibkan untuk mengikuti program bela negara. Namun, supaya ada panduan atau pengetahuan mengenai bela negara maka perlu dilakukan pelatihan.

“Kami lakukan pelatihan dulu sehingga setiap elemen masyarakat punya modal yang lebih baik tentang bela negara,” katanya.

Menurut Wiranto, ancaman terhadap negara saat ini sudah sangat kompleks. Terlebih perkembangan teknologi dan internet semakin canggih, ditambah pengaruh sosial media yang kian cepat dan terus berkembang.

Untuk itu, diperlukan program bela negara untuk mencegah ancaman tersebut.

“Saya berharap anggaran yang kecil ini dapat ditambahkan. Selama ini total anggaran yang diberikan mencapai Rp 283 milyar, kita ingin tambahan Rp 60 milyar sehingga total kebutuhan mencapai Rp 343 milyar,” kata Menko Polhukam Wiranto.(ns/red)

Tags: , , , ,

Berita Terkait

Tinggalkan komentar

Silahkan masuk atau daftar terlebih dahulu untuk memberi komentar.