Indonesia Ekspor Ribuan Ton Bawang Merah

Yovie Wicaksono - 19 August 2017
Suasana Panen Bawang Merah. Foto : (solopos.com)

SR, Brebes – Pada momentum Dirgahayu RI ke 72, Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman memberikan kado manis untuk Indonesia, yaitu berhasil mengekspor 5.600 ton bawang merah dari Brebes, Jawa Tengah. Ekspor bawang merah ini senilai USD 8,5 juta atau setara Rp100 Miliar dan dilakukan bertahap dengan tahap awal 12 kontainer.

Amran mengatakan, ekspor bawang merah ke Thailand merupakan prestasi pembangunan pertanian di era pemerintahan Jokowi-JK. Sebelumnya, di tahun 2014 impor bawang merah dari Thailand 72 ribu ton, tahun 2015 turun 17 ribu ton dan tahun 2016 tidak ada impor.

“Di tahun 2017 ini kita ekspor ke Thailand. Nah, ini kita manfaatkan momentum kebangkitan nasional. Ekspor ini kita persembahkan di hari kemerdekaan ini. Tidak ada lagi kata impor, tapi kita terus ekspor,” kata Amran, Sabtu (19/8/2017).

Berdasarkan data BPS, Indonesia sejak bulan Januari hingga Juli 2017 Indonesia telah mengekspor 657,3 ton bawang merah ke beberapa negara seperti Thailand, Vietnam, Taiwan, Malaysia, Singapura, Timor Leste, dan beberapa negara lainnya.

Sebelumnya, di tahun 2016 total ekspor bawang merah sebanyak 735,7 ton dan tidak ada impor (NOL).  “Waktu ekspor dilakukan pada bulan Juli hingga Oktober, saat produksi dalam negeri relatif over produksi. Sentra bawang merah yang memasok pasar ekspor antara lain Brebes, Cirebon dan Kabupaten Bima,” jelas Amran.

Terkait capaian produksi, di tahun 2016 produksi bawang merah nasional mencapai 1,45 juta ton atau naik 18% dari tahun 2015. Begitupun luas tanam naik 22,5% mencapai 149,6 ribu ha dari tahun 2015.

Kemudian, pada periode Januari hingga Juni 2017 produksi bawang merah sebesar 594 ribu ton. Diperkirakan, total produksi bawang merah 2017 naik mencapai 1,68 juta ton, sedangkan kebutuhanya hanya 1,25 juta ton.

“Selain Brebes, masih banyak lokasi sentra kawasan bawang merah, antara lain Cirebon, Bandung, Majalengka, Garut, Demak, Tegal, Nganjuk, Probolinggo, Sampang, Pamekasan, Bima, Sumbawa, Lombok Timur, Tapin dan beberapa daerah sentra lainnya,” ujar Amran.

Sementara itu, Ketua Asosiasi Pembenihan Bawang Merah Indonesia (ABMI), Agusman Kastoyo mengatakan, harga bawang merah per tanggal 17 Agustus 2017 di tingkat petani Rp11.000 per kg dan Rp15.000 per kg di pasar. Harga rata-rata bawang merah ekspor ke Thailand dan negara lainnya mencapai Rp30.000 per kg.

“Bawang merah yang diekspor tidak semua dari Brebes, tapi diambil juga dari Kabupaten Bima. Setiap tahun jutaan ton. Kemudian, baru sekarang diambil juga dari Sumbawa, volumenya yang paling besar,” katanya.

Menurut Agusman, Indonesia mampu mengekspor bawang merah ke Thailand dan tingkatkan volume ekspor ke negara lainnya disebabkan karena keseriusan dan keberhasilan program pemerintah meningkat produksi. Bantuan benih dan prasana serta sarana setiap tahunnya turun tepat waktu dan dinikmati sepenuhnya petani secara gratis.

“Bantuan pemerintah bagus sekali. Dulu petani punya tanah. Dia misalnya punya benih, enggak punya uang, kan harus pinjam obat dan pupuk. Tapi begitu panen, kan ada utang. Jadi, enggak ada untung. Belakangan bantuan di pemerintahan Jokowi-JK begitu lengkap, tepat waktu dan sasaran, jelas produksinya naik, petani cepat dapat uang,” kata Agusman. (ns/red)

 

Tags: , ,

Berita Terkait

Tinggalkan komentar

Silahkan masuk atau daftar terlebih dahulu untuk memberi komentar.