Hari Lahir Pancasila, Momentum Perkuat Gotong Royong

Yovie Wicaksono - 31 May 2017
Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas. (Foto : Superradio/ Fransiskus Wawan)

SR, Banyuwangi – Memperingati Hari Lahir Pancasila 1 Juni, Pemkab Banyuwangi mempunyai sejumlah kegiatan. Diantaranya upacara di kantor pemerintah daerah dan kecamatan-kecamatan. Peringatan Hari Lahir Pancasila juga dijadikan momentum untuk memperkuat rasa gotong royong dan solidaritas sosial warga untuk bersama-sama mengembangkan daerah.

Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas mengatakan, penguatan nilai-nilai Pancasila semakin terasa relevan di tengah berbagai situasi politik yang memanas dewasa ini. “Hari Lahir Pancasila mengingatkan kembali bahwa negeri ini kan ada dari Aceh sampai Papua, berdiri di atas begitu banyak perbedaan, dari agama hingga suku, yang semestinya bukannya memecah, tapi harus merekatkan kita,” ujar Anas di Banyuwangi, Rabu (31/5/2017).

Bertepatan dengan momentum ini, Anas mengajak seluruh warga menjaga persatuan dan tidak ikut arus dalam friksi-friksi yang sekarang mulai berkembang di masyarakat.

Anas juga mengingatkan kembali pentingnya gotong-royong dan solidaritas sosial antar warga. Hanya dengan itulah daerah bisa berkembang, karena pemerintah tak mungkin bisa berjalan sendirian. “Misalnya, program pengentasan kemiskinan juga keroyokan banyak pihak, dari desa, Puskesmas, swasta, BUMN, dan sebagainya,” papar Anas.

Anas juga mendukung penuh kebijakan pembentukan Unit Kerja Presiden bidang Pemantapan Ideologi Pancasila (UKP PIP) yang berada langsung di bawah komando Presiden Joko Widodo.

“Penanaman nilai-nilai Pancasila yang menyatukan bangsa sudah harus sejak dini ditanamkan, harus benar-benar merasuk ke setiap anak Indonesia sehingga dia tumbuh sebagai warga yang pancasilais, bisa hormat-menghormati antar sesama,” kata bupati berusia 43 tahun itu.

Di Banyuwangi, sambung Anas, hal itu juga ditanamkan melalui beragam program, seperti kemah pemuda lintas agama dan gerakan Siswa Asuh Sebaya (SAS) yang menumbuhkan solidaritas sosial sejak usia dini, dan sudah menjangkau ribuan siswa.

“Ya pokoknya nilai yang pas itu bareng-bareng, gotong-royong mengembangkan daerah. Itu dari sudut agama dan Pancasila sebagai ideologi bangsa tidak ada pertentangan, semuanya pada intinya kan bilang harus bareng-bareng berkembang, saling menghargai sesama,” pungkasnya. (wan/red).

 

Berita Terkait

Tinggalkan komentar

Silahkan masuk atau daftar terlebih dahulu untuk memberi komentar.