Dampak Sumur Ambles di Kediri Meluas, BPBD Perpanjang Masa Tanggap Darurat

SR, Kediri – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kediri memperpanjang masa tanggap darurat hinga dua bulan kedepan, atas meluasnya peristiwa sumur ambles milik warga di Kecamatan Puncu, Kabupaten Kediri.
Menurut Kepala BPBD Kabupaten Kediri, Rendy Agatha, peristiwa amblesnya sumur warga semakin meluas hingga memasuki wilayah Kecamatan Plosoklaten, dan di Desa Gadungan di Kecamatan Puncu.
“Kami perpanjang masa tanggap darurat, kita lihat kebutuhannya, bisa satu sampai dua bulan ke depan,” kata Rendy.
Rendy menyebutkan, di wilayah Dusun Sumber Agung, Desa Karang Nongko, Kecamatan Plosoklaten, sudah ditemukan 46 sumur warga yang menunjukkan indikasi akan ambles. Namun meski belum dinyatakan ambles, sudah ada gejala yang muncul pada sumur warga, seperti air keruh disusul keluarnya buih warna putih.
“BPBD Kabupaten Kediri juga menemukan 6 sumur di Desa Gadungan, Kecamatan Puncu, dengan indikasi ambles yang gejalanya sama,” lanjut Rendy.
Sementara, di Desa Manggis, ada 131 sumur yang sudah dinyatakan ambles dan tersebar di 3 dusun. Fenomena alam yang terjadi sejak tanggal 24 April 2017, menutut BPBD Kabupaten Kediri sudah dapat dikategorikan sebagai bencana. Hal ini karena sudah ada dampak berupa kerugian material, yang dialami warga akibat peristiwa sumur ambles.
Dari kejadian ini, Pemerintah Provinsi Jawa Timur menyatakan akan membantu pembangunan kembali sumur milik warga yang ambles. BPBD Kabupaten Kediri telah diinstruksikan menginventarisir jumlah sumur milik warga yang ambles. Selain itu, PDAM setempat juga melakukan pengiriman air bersih setip harinya kepada warga, karena warga kesulitan mendapatkan air bersih pasca peristiwa sumur ambles.
“Tiap hari kita kirim 4 sampai 6 truk tanki berisi air bersih,” tandasnya.(fl/red)
Tags: kediri, masa tanggap darurat, meluas, perpanjang, sumur ambles
Berita Terkait
Tinggalkan komentar
Silahkan masuk atau daftar terlebih dahulu untuk memberi komentar.