13 Tahun Vakum, Warga Krukah Lama RW IX Kembali Gelar Sedekah Bumi

Rudy Hartono - 16 August 2024

SR, Surabaya – Momentum Hari Kemerdekaan, 17 Agustus 2024, tidak hanya diperingati dengan upacara bendera. Warga Krukah Lama RW IX, Kelurahan Ngagelrejjo, Kecamatan Wonokromo, Surabaya juga menggelar sedekah bumi dan kirab budaya.

“Pagi jam 06.30 WIB dan sore pukul 17.00 WiB, kami segenap warga akan upacara pengibaran dan penurunan bendera. Sedangkan sore hari kirab budaya dilanjutkan jaranan pada malam harinya,” kata Mukti Purbowo, Ketua Pelaksana Sedekah Bumi Krukah Lama RW IX, Jumat (16/8/2024)

Adapun  rangkaian acara Sabtu (17/8/2024) meliputi kirab budaya dengan tema “Bhinneka Tunggal Ika”, berbeda-beda tapi tetap satu. Kirab budaya akan diikuti sedikitnya 600-800 orang dari berbagai RT, juga dari perguruan silat Setia Hati Teratai (PSHT), juga ada grup drum band, kemudian ada tiga gunungan yang nantinya bisa dinikmati warga. “Jika tak berhalangan, insya Allah kirab juga diikuti Wakil Wali Kota Surabaya, pak Armudji,” imbuh Purbowo yang akrab disapa Bowo.

Selain kirab, warga Krukah Lama IX juga menggelar doa bersam a, doa lintas agama,  di punden kampung  yang berada di tengah pemakaman umum di  Krukah Lama. Punden itu berupa makam leluhur Mbah Puguh dan Mbah Syarief. Leluhur itu diyakini sebagai tokoh yang membuka areal Krukah dari semula padang rumput dan kini menjadi perkampungan yang padat penduduk di tengah Kota Surabaya.

“Puncak acara sedekah bumi dan peringatan HUT ke-79 RI, akan ditutup dengan acara jaranan dari grup Mustiko Joyo, yang akan digelar Sabtu malam sekitar pukul 19.00 sampai selesai,” terang Ketua RT 04 itu.

Dijelaskan Purbowo, tujuan dari sedekah bumi ini untuk menguri uri budaya dan juga menghormati leluhur mengenang jasa mereka yang telah membuka wilayah Krukah itu.

Dalam sedekah bumi, warga Krukah Lama memohon kepada Tuhan Yang Mahaesa agar warga kampung Krukah Lama dapat hidup damai, rukun, dan Sejahtera. “Dengan momentum hari kemerdekaan RI, kita bisa kumpul bersama, bergembira bersama dan bedoa bersama untuk kekompakkan dan kerukunan warga,” harap Bowo.

Pengharapan itu sungguh sungguh diinginkan warga karena sudah lama tradisi sedekah bumi di kampung ini vakum. Selama itu pula ada saja konflik yang dialami warga sehingga keakraban yang dulunya terjalin menjadi longgar. Bahkan, sempat ada konflik yang berujung ke pengadilan yang seharusnya hal itu tidak perlu terjadi.

“Prihatin dengan situasi itu, kami dari kalangan anak muda lantas menggagas untuk diselenggarakannya  ruwat wilayah berupa sedekah  bumi. Tradisi ini dulunya rutin diselenggarakan bertujuan agar kampung dijauhkan dari hal hal negatif. Terakhir sedekah  bumi dilaksanakan 13 tahun lalu, kemudian  vakum, dan hari ini tradisi leluhur kami coba laksanakan kembali,” ungkap Bowo.

Dalam menyelenggarakan sedekah bumi  ini warga RW IX Krukah didukung oleh perkumpulan spiritual Tunggak Jati Nuswantoro, Himpunan Penghayat dan Kepercayaan Surabaya, dan Dinas Pariwisata Surabaya.  (*/red)

Tags: , , , ,

Berita Terkait

Tinggalkan komentar

Silahkan masuk atau daftar terlebih dahulu untuk memberi komentar.