UMKM Wonocolo Keluhkan Sulitnya Modal, Ini yang Dilakukan Agatha

SR, Surabaya – Anggota Komisi B DPRD Provinsi Jawa Timur Agatha Retnosari menggelar Reses di Kopisae, Surabaya, Senin (27/3/2023).
Kegiatan yang dihadiri 125 pelaku UMKM dan pengurus PAC se-Wonocolo tersebut diwarnai tanya jawab dari para peserta.
Salah satunya, perwakilan UMKM Sidosermo, Komarudin yang mengeluhkan sulitnya berdagang karena tidak ada kendaraan. “Apakah ada bantuan berupa sepeda motor untuk keperluan sehari-hari ke pasar, untuk membeli bahan-bahan,” ucapnya.
Hal serupa disampaikan, Candra. Perempuan yang merupakan pelaku UMKM itu menyebut, selama berjualan kendala ada pada modal, dimana ia sulit memutar uang untuk kembali berjualan.
“Kalau berhubungan dengan UMKM itu soal permodalan, disini saya sering mengikuti bazar tapi budget sekian belum tentu produk kita terjual sesuai estimasi, otomatis esok harinya butuh dana kembali, ini yang berat,” ucapnya.
Atas hal tersebut, Agatha mengaku miris. Dirinya pun menyadari, selama ini program pinjaman dari BUMD belum maksimal. Banyak wirausaha yang gagal saat pengecekan BI checking, sehingga perlu solusi lain.
“BUMD khususnya Bank UMKM Jatim sebenarnya sudah pernah meminta untuk menunjuk UMKM yang punya potensi untuk dikembangkan, tapi sampai saat ini saya belum menemukan UMKM yang masuk kriteria, karena harus punya agunan 110 persen, itu yang sulit, dia harus bankable dan bebas dari BI checking,” ujarnya.
Untuk itu, ia meminta peran aktif tiap wilayah untuk mendata warganya yang membutuhkan modal agar bisa diusulkan ke pihak terkait. “Kalau mau nanti dikumpulkan datanya ke ketua PAC, bikin proposal singkat, softcopy dikirim. Nanti kita koordinir,” tuturnya.
Menyanggupi hal tersebut, Ketua Pengurus Anak Cabang (PAC) PDI Perjuangan Kecamatan Wonocolo, Tato Sapto Winahyu menyebut, warga bisa memanfaatkan bantuan modal dari badan usaha milik Pemkot yakni BPR Surya Artha Utama (SAU) dengan bunga 0,03 persen. Pihaknya juga akan membantu dalam koordinasi di tiap tahapan.
“SAU ini milik Pemkot. Itu ada program bantuan pinjaman untuk UMKM di Surabaya, Jadi harus ada minimal 7 UMKM, menunjukan satu koordinator mewakili 6 kawannya, setelah itu akan dilakukan survei,” ucapnya.
“Kalau di Wonocolo baru mulai penggalangan, contohnya di Silawankerto sudah ada 5 kelompok UMKM. Saya ingin kebersamaan se-Wonocolo, bukan cuma Siwalan tapi secara bersama mengajukan,” pungkasnya. (hk/red)
Tags: agatha retnosari, umkm
Berita Terkait
Tinggalkan komentar
Silahkan masuk atau daftar terlebih dahulu untuk memberi komentar.