Tingkatkan Konsumsi Ikan Warga, Pemkot Surabaya Gelar Tomba Teknologi Guna
SR, Surabaya – Tingkat konsumsi ikan warga Surabaya tercatat masih rendah, serta belum memenuhi target nasional. Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Joestamadji mengatakan, tingkat konsumsi ikan di Surabaya rata-rata sekitar 35 kilogram per kapita per tahun.
“Jumlah itu memang meningkat dari tahun-tahun sebelumnya yang hanya 22 sampai 30 kilogram per tahun. Meski ada kenaikan, tingkat konsumsi ikan di Surabaya masih kalah tinggi dibandingkan dengan beberapa kota di Indonesia timur sepeti Maluku, Makassar atau di Nusa Tenggara Timur,” kata Joestamadji.
Masih rendahnya tingkat konsumsi ikan warga Surabaya, membuat Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kota Surabaya membuat terobosan melalui lomba teknologi tepat guna untuk mahasiswa. Serta lomba pengolahan hasil perikanan untuk kader PKK tingkat Kecamatan, serta pelajar SMP se-Surabaya. Lomba ini diadakan pada hari Sabtu, 12 Agustus 2017 di halaman Taman Surya pukul 06.00-11.00.
Lomba gelar teknologi tepat guna ini kata Joestamadji, bertujuan untuk merangsang perkembangan teknologi tepat guna (TTG) di sektor pertanian, peternakan, perikanan, kelautan dan pangan, sekaligus memberi apresiasi kepada para pencipta produk TTG yang inovatif.
“Kami menggandeng beberapa praktisi dari universitas seperti ITS dan Widya Mandala, agar karya teknologi yang diciptakan benar-benar bonafit sehingga dapat dirasakan manfaatnya oleh masyarakat,” ujar Joestamadji.
Berdasarkan hasil seleksi yang dilakukan tim juri selama dua bulan didapat 27 peserta yang terbagi atas mahasiswa, siswa SMA/SMK dan masyarakat.
“Nanti kriteria penilaian akan dilihat dari konsep yang mereka buat, lalu presentasi dan terakhir alat teknologi yang diciptakan,” imbuhnya.
Sedangkan untuk lomba pengolahan hasil perikanan, Pemkot Surabaya menggandeng kader PKK, karena PKK merupakan penggerak kegiatan program pemerintah dan memiliki tingkat partisipasi kegiatan yang sangat tinggi.
“Saya berharap PKK mampu mendorong upaya dari program pemerintah yakni GEMARIKAN untuk meningkatkan konsumsi ikan bagi keluarga dan lingkungannya,” ungkap Joestamadji.
Mengonsumsi ikan lanjut Joestamadji, sangat penting karena ikan merupakan sumber protein hewani. Selama ini, tidak sedikit di rumah tangga yang tidak memiliki kemampuan ikan menjadi lebih menarik untuk dikonsumsi. Melalui kegiatan ini, masyarakat Surabaya diharapkan dapat lebih mahir dalam mengolah ikan.
“Rata-rata anak-anak kurang berselera bila melihat ikan yang dimasak utuh. Berbeda bila ikannya dimasak dengan berbagai olahan,” ujarnya.(ptr/red)
Tags: gemar makan ikan, kota surabaya, lomba, perikanan, teknologi tepat guna
Berita Terkait
Tinggalkan komentar
Silahkan masuk atau daftar terlebih dahulu untuk memberi komentar.