Sebaran Demam Berdarah Merata di Kabupaten Kediri, Dua Anak Meninggal Terlambat di Rujuk ke RS

Yovie Wicaksono - 2 April 2024
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Kabupaten Kediri, Bambang Triyono Putro. Foto : (Super Radio/Rahman Halim)

SR, Kediri – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Kediri mencatat terjadi peningkatan jumlah kasus penderita penyakit demam berdarah dengue (DBD) sejak tiga bulan terakhir. Hal ini disampaikan Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Kabupaten Kediri, Bambang Triyono Putro.

“Tiga bulan terakhir jika dibandingkan tahun lalu memang ada peningkatan dimana data masuk di kami ada sekitar 158 kasus. Dibandingkan tahun lalu yang hanya ada 132 kasus,” ungkapnya, Selasa (2/4/2024).

“Data di kami yang meninggal ada dua orang, di usia 6 dan 8 tahun. Meninggalnya berada di rumah sakit. Ini karena keterlambatan rujukan dari keluarga ke rumah sakit,” terangnya.

Atas kondisi tersebut, Dinkes Kabupaten Kediri mengimbau warganya untuk meningkatkan kewaspadaan, dengan mengaktifkan kembali gerakan pemberantasan sarang nyamuk 3M plus (mengubur barang bekas, menutup tempat penampungan air dan menguras tempat penampungan air).

“Antisipasi DBD ini sebenarnya sudah kita siapkan sejak sebelum akhir 2023. Ini kegiatan rutin kita dengan melakukan rapat kordinasi melalui kelompok kerja untuk penanggulangan demam berdarah,” paparnya.

Disamping itu, lanjutnya, Dinkes Kabupaten Kediri berharap petugas puskesmas untuk meningkatkan edukasi ke masyarakat tentang tata cara penanggulangan penyebaran penyakit yang diakibatkan gigitan nyamuk Aedes Aegypti tersebut.

“Penyebaran demam berdarah di seluruh wilayah Kecamatan ada. Tapi yang terbanyak ada di Kecamatan Pare, Kecamatan Plosoklaten dan di Kecamatan Badas. Yang sedikit ada di Kecamatan Semen,Tarokan dan Kecamatan Ngasem,” tuturnya. (rh/red)

Berita Terkait

Tinggalkan komentar

Silahkan masuk atau daftar terlebih dahulu untuk memberi komentar.