Risiko Kecelakaan Tinggi, Warga Bromo Halau Wisatawan Bermotor Matik

Rudy Hartono - 11 July 2025
Sejumlah warga Desa Ngadisari, Kecamatan Sukapura, Kabupaten Probolinggo cegah wisatawan penunggang motor matik masuk ke kawasan Gunung Bromo. (foto:humas pdip jatim)

SR, Probolinggo — Sejumlah warga Desa Ngadisari, Kecamatan Sukapura, Kabupaten Probolinggo menghalau wisatawan penunggang motor matik yang akan masuk ke kawasan Gunung Bromo.

Aksi dilakukan sejak Sabtu sampai Senin (5-7/7/2025) seiring masih banyaknya wisatawan yang nekat menggunakan motor matik. Meski sebelumnya, warga juga Pemkab Probolinggo telah mengeluarkan imbauan agar wisatawan tidak menggunakan motor matik.

Aksi dilakukan warga sebagai upaya antisipasi tingginya risiko kecelakaan di jalur ekstrem menuju destinasi wisata tersebut.

Meski telah sering terjadi kecelakaan akibat rem blong, masih ada beberapa pengendara motor matik yang nekat memasuki kawasan Bromo.

Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Probolinggo sendiri melalui Dinas Perhubungan setempat telah mengusulkan Forum Group Discussion (FGD) kepada Pemerintah Provinsi Jawa Timur guna memperketat larangan kendaraan bermotor. Khususnya sepeda motor matik, di kawasan Bromo.

Kawasan Bromo memiliki beberapa pintu masuk, tidak hanya dari Probolinggo, tetapi juga dari Lumajang, Pasuruan, dan Malang. Setelah melewati pintu masuk tersebut, wisatawan akan melintasi Desa Ngadisari sebelum memasuki wilayah Kabupaten Probolinggo.

Atas hal itu, anggota DPRD Kabupaten Probolinggo dari Fraksi PDI Perjuangan, Khairul Anam, mengapresiasi tingginya minat wisatawan mengeksplorasi Bromo. Namun, ia mengingatkan agar keselamatan tetap menjadi prioritas, terutama saat berkendara di jalur ekstrem dan menanjak.

“Penggunaan motor matik di medan berat seperti Bromo sangat berisiko. Lebih baik wisatawan memanfaatkan jasa kendaraan yang sesuai, seperti jeep atau motor trail,” tegas Anam.

Ia menekankan bahwa keselamatan bukan hanya penting bagi diri sendiri, tetapi juga bagi pengguna jalan lain. Anam berharap, dengan regulasi yang tegas, Bromo tetap menjadi destinasi yang aman dan nyaman.

Anam yang juga anggota Komisi IV terus berkomitmen mendukung langkah-langkah preventif untuk mengurangi kecelakaan di Bromo. Ia juga mengajak pemerintah daerah, masyarakat, dan pihak terkait bekerja sama menjaga kelestarian alam serta keamanan pengunjung.

“Kami mendorong semua pemangku kepentingan, termasuk wisatawan, untuk mematuhi aturan demi kenyamanan  bersama,” pungkasnya.

Tak Mempan Imbauan

Sebulan lalu, saat liburan Idul Adha pada Juni 2025, Pemkab Probolinggo telah mengeluarkan imbauan bagi wisatawan untuk tidak menggunakan motor matik saat ke Bromo.

Pemkab memasang sejumlah baliho bergambar motor matik nangkring di tepi jurang.

Namun, baliho imbauan tak berbuah respon dari wisatawan hingga terjadi aksi penghalauan oleh warga terhadap wisatawan. (*/red)

 

Tags: , , , ,

Berita Terkait

Tinggalkan komentar

Silahkan masuk atau daftar terlebih dahulu untuk memberi komentar.