Pemerintah Perlu Jamin Keterjangkauan Daycare untuk Dukung Ibu Pekerja
SR, Surabaya – Program Manager SDGs INFID, Bona Tua menjelaskan bahwa meskipun ada kemajuan, Indonesia masih menghadapi berbagai persoalan implementasi dan struktural dalam upaya meningkatkan kesetaraan gender di Indonesia.
Meskipun capaian Indonesia di Indeks Gender SDG terbilang baik, Bona menegaskan perlunya ambisi lebih besar. “Indonesia bercita-cita menjadi negara maju di Emas 2045. Kita perlu orientasi yang beyond saat ini. Jangan sampai kita merasa cukup hanya karena posisi saat ini. Di antara anggota G20, dalam aspek gender equality in law, kita berada di posisi bawah, yakni peringkat ke-64. Rasio partisipasi tenaga kerja antara laki-laki dan perempuan kita juga paling rendah, hanya 65 persen, di antara negara OECD,” ujar Bona dalam acara Launching dan Sosialisasi Indeks Gender SDG 2024 di Hotel Platinum Surabaya, Jumat (29/11/2024).
Persoalan partisipasi kerja perempuan juga menjadi perhatian, termasuk pentingnya fasilitas penitipan anak atau daycare untuk mendukung perempuan pekerja. Berdasarkan data Sakernas 2021, jumlah pekerja perempuan mencapai 36,20 persen dari total pekerja di Indonesia, dan angkanya terus naik setiap tahun.
“Daycare bisa menjadi solusi, seperti yang diterapkan di Jepang. Di sana, daycare digratiskan tanpa memandang latar belakang ekonomi orang tua. Dengan adanya daycare, pandangan bahwa peran perempuan hanya terbatas pada urusan domestik dan pengasuhan anak semakin sirna,” ujar Bona.
Namun, kenyataannya, Bona Menjelaskan, fasilitas daycare di Indonesia masih menghadapi berbagai tantangan. Sebanyak 98 persen daycare dikelola oleh pihak swasta, sementara sisanya oleh pemerintah
“Sebagian besar daycare di Asia Tenggara, termasuk Indonesia, masuk kategori rendah, dan yang berkualitas baik cenderung mahal serta terbatas, terutama di daerah penyangga. Padahal ini penting,” tutur Bona.
Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) bahkan menemukan bahwa banyak daycare di Indonesia tidak memiliki izin. Bona menekankan pentingnya pemerintah untuk menjamin kelayakan dan keterjangkauan fasilitas tersebut.
“Ini tidak hanya mendukung ibu pekerja, tetapi juga membuka lapangan pekerjaan baru. Pemerintah perlu memastikan fasilitas ini berkualitas dan terjangkau,” pungkasnya. (nio/red)
Tags: daycare, ibu bekerja, SDGs, superradio.id
Berita Terkait
Tinggalkan komentar
Silahkan masuk atau daftar terlebih dahulu untuk memberi komentar.