Patch Topical Berbahan Kencur

Yovie Wicaksono - 11 December 2016

SR, Surabaya – Enam mahasiswa Fakultas Farmasi Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya menciptakan inovasi patch topical anti-inflamasi dengan bahan dasar kencur. Patch topical yang diberi nama Tapeka (Tanaman Kencur Patch) ini berbentuk plester dengan gel bening yang penggunaannya ditempelkan ke kulit.

Enam mahasiswa itu adalah Desy Fatmawati, Amalia Septia, Cynthia Zain, Florita Mia, Eka Fauziyah dan Asih Setyani.

Desy Fatmawati mengatakan, patch topical yang diciptakan itu, mampu mengobati gejala peradangan pada tubuh dengan penghantaran melalui kulit. Patch topical juga praktis digunakan, karena tinggal ditempel, minim efek samping dan tahan beberapa selama beberapa hari.

“Biasanya obat anti-inflamasi dalam bentuk tablet, kapsul, ataupun krim oles. Pada umumnya obat antiinflamasi yang beredar juga memiliki efek samping mengakibatkan nyeri lambung. Kami membuat patch topical dengan harapan minim efek samping, praktis dan unik bentuknya,” ujar Desy.

Kencur dipilih sebagai bahan baku patch topical, karena memiliki banyak manfaat untuk kesehatan, satu di antaranya adalah untuk meringankan tanda dan gejala peradangan atau anti-inflamasi. Dengan adanya patch topical ini, diharapkan khasiat kencur semakin efektif dan praktis.

Dalam pembuatan patch topical ada salah satu hal penting yang harus dipertimbangkan, yakni jenis enhancer atau bahan yang meningkatkan penetrasi obat yang dipakai dalam formulasi.  “Enhancer berpengaruh terhadap penetrasi (masuknya) obat ke dalam kulit,” ujar Amalia Septia.

Ke enam mahasiswa ini membutuhkan waktu selama satu bulan hingga menemukan formulasi yang tepat. Dalam menemukan formulasi yang tepat, tantangan yang dihadapi adalah bagaimana memastikan efek obat yang dimiliki kencur, benar-benar terserap masuk ke dalam kulit penggunanya.

Untuk itulah, keenam mahasiswa ini melakukan penelitian untuk meningkatkan efektifitas patch kencur inovasi mereka di bawah bimbingan Dr. drh. Iwan Syahrial, M.Si dan Lucia Hendriati, S.Si., M.Sc., Apt.

Dengan arahan yang tepat, ke enam mahasiswa ini meramu ekstrak etanol kencur, karagenan, Na Lauryl Sulfat, HPMC, Propelin Glikol, Aquadest, Alkohol, kasa perekat, NaCl, cat wright stain dan Dapar Fosfat menjadi formulasi yang tepat. Mereka juga memakai mencit sebagai hewan uji coba path topical.

Hasil penelitian patch topical menunjukkan penambahan enhancer dalam patch topical ekstrak etanol kencur dapat meningkatkan penetrasi ekstrak ke dalam kulit. Patch topical karya Desy  dan 5 temannya  juga memiliki kandungan lebih baik dan berbeda jika dibandingkan dengan formula yang tidak mengandung enhancer.

“Kami pastikan patch topical ini memiliki efek anti inflamasi yang lebih baik daripada produk anti inflamasi dalam sediaan topical yang sudah ada di pasaran,” pungkas Desy. (sr/red)

Berita Terkait

Tinggalkan komentar

Silahkan masuk atau daftar terlebih dahulu untuk memberi komentar.