Setibanya di sana, mereka berdiri membentuk sebuah lingkaran sambil membawa poster bertuliskan rasa ke prihatinan. Selain berorasi, para Mahasiswa juga melakukan aksi teaterikal. Menurut koordinator aksi, Bahlil Azis, akai berupa teaterikal yang ditampilkan ini merupakan gambaran penderitaan masyarakat Lombok yang tertimpa musibah gempa.
“Menggambarkan penderitaan saudara-saudara kita yang menjadi korban, dimana rumahnya hancur, mereka terpaksa harus kehilangan keluarga dan butuh untuk kita tolong.,” ujarnya.
Bahlil menilai, upaya yang dilakukan pemerintah untuk memberikan pertolongan kepada masyarakat yang tertimpa musibah sudah baik. Hanya, pemerintah diminta lebih meningkatkan kembali kinerjanya, dalam memberikan pelayanan dan bantuan kepada masyarakat. Selain itu juga mengingatkan, bahwa bencana gempa bumi yang terjadi di Lombok berlangsung secara berkelanjutan.
“Pemerintah sudah mengupayakan terbaik, cuman perlu penanganan ekstra karena bencana disana bertubi-tubi,” ujarnya.
Mahasiswa terlibat dalam aksi ini sebanyak 400 orang, yang dibagi di 9 titik, 7 diantaranya fokus pada baksos penggalangan dana, dan sisanya untuk aksi solidaritas di Monumen Pahlawan Nasional Sodanco Supriyadi.(rh/red)