Kuota Gamis SPMB Ditambah dan Jalur Domisili Fasilitasi Beda Kelurahan

Rudy Hartono - 15 April 2025
Dinas Pendidikan Kota Surabaya saat hearing dengan Komisi D DPRD Surabaya. (foto:rri)  

SR, Surabaya – Komisi D DPRD, Kota Surabaya, menggelar hearing terkait pelaksanaan Sistem Penerimaan Murid Baru (SPMB) untuk warga miskin dan pra warga miskin Kota Surabaya. Dalam rapat tersebut, dihadiri Kepala Dinas Pendidikan Kota Surabaya, Yusuf Masruh, Kepala Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Surabaya, Eddy Christijanto, dan Kepala Dinas Sosial Kota Surabaya, Anna Fajriatin.

Ketua Komisi D, Akmarawita Kadir, menjelaskan dari data yang dipaparkan Dinas Pendidikan, ada beberapa perubahan jalur yang digunakan dalam SPMB termasuk besaran kuotanya. Namun untuk kuota warga miskin dan pra warga miskin telah diberikan kuota khusus lewat jalur afirmasi.

Jumlahnya pun mengalami peningkatan dari sebelumnya 15 persen menjadi 20 persen. Menurutnya ini langkah positif agar warga tersebut tidak kesulitan mengakses pendidikan.

“Tujuan kita memastikan bahwa siswa yang masuk gamis dan pra gamis tidak susah mencari akses pendidikan. Pagu dinas pendidikan ditampilkan masih kelebihan pagu. Harapannya akses pendidikan gamis dan pra gamis baik dan tidak ada lagi yang tidak sekolah. Kalaupun masuk swasta akan dibiayai Baznas dan CSR (corporate social responsibility),” kata Akmarawita, usai hearing pada Senin (14/4/2025).

Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Kota Surabaya, Yusuf Masruh, menjelaskan, jika kuota untuk SMPB tahun ini yakni jalur afirmasi 20 persen, jalur mutasi perpindahan orang tua 5 persen, jalur akademis atau prestasi 35 persen yang mengakomodir prestasi akademis dan non akademis, dan jalur domisili 40 persen yang dibagi menjadi dua domisili.

“Domisili itu ada 40 persen, domisili 1 untuk calon murid baru yang wilayah sekitar sekolah, mengabaikan kelurahan dan kecamatan, jadi lintas kecamatan. Yang domisili 2, untuk calon murid baru di satu kelurahan dalam satu kecamatan  sekolah. Tinggal dihitung kelurahannya berapa jadi 20 persen bagi 4 kelurahan jadi masing-masing 5 persen per kelurahan per pagu sekolah,” ujarnya.

Yusuf menjelaskan untuk siswa dari warga miskin dan pra miskin yang memiliki nilai akademik baik juga bisa masuk lewat jalur prestasi. Pihaknya memastikan kuota untuk jalur tersebut tetap akan diberikan dalam jumlah yang cukup besar.

“Ada siswa gamis punya nilai rapor yang bagus, mereka tidak mau ikut jalur gamis tapi  ikut jalur prestasi.  Tapi intervensi bantuan seragam, perlengkapan sekolah sama, presentase gamis dan pragamisnya lebih banyak dari swasta,” katanya.

Yusuf mengatakan Dinas Pendidikan akan memfasilitasi sekolah swasta menambah rombongan kelas untuk menampung siswa sesuai domisili, sehingga tidak ada siswa yang kesulitan mendapat akses pendidikan.  (*/rri/red)

 

Tags: , , , , ,

Berita Terkait

Tinggalkan komentar

Silahkan masuk atau daftar terlebih dahulu untuk memberi komentar.