Jokowi Apresiasi Imam Masjid Niujie Tiongkok
SR, China – Presiden Joko Widodo (Jokowi) memberikan apresiasi kepada Imam Masjid Niujie Ali Yang Gunjun dan Ketua Asosiasi Islam Tiongkok Yang Faming yang telah melayani umat muslim Indonesia di China dengan baik.
“Saya mengucapkan terima kasih karena umat muslim Indonesia sudah dilayani dengan baik,” kata Jokowi saat mengunjungi Masjid Niujie, Beijing, RRT, Senin (15/5/2017).
Dalam kunjungannya, Jokowi sangat mengagumi kemegahan dan keindahan Masjid Niujie. “Ini adalah simbol kehadiran Islam sebagai agama yang ramah, toleran, dan damai,” katanya.
Dikatakan Jokowi, umat muslim Indonesia dan umat muslim Tiongkok memiliki hubungan yang bersejarah.
“Ternyata hubungan dengan Tiongkok dimulai pada abad 15 lalu ketika muslim Tiongkok berdagang, mendarat di Lasem, di Palembang. Sehingga hubungan antara Tiongkok dan kita itu sudah cukup lama,” ujarnya.
Sementara itu, Imam Ali, Imam Masjid Niujie mengatakan, hubungan muslim Indonesia dan muslim Tiongkok menjadikan hubungan kedua negara semakin erat, khususnya dalam bidang ekonomi dan perdagangan.
Dijelaskan, saat ini jumlah muslim di Tiongkok mencapai 23 juta umat dengan 34 ribu masjid yang tersebar di Tiongkok. “Di Tiongkok ada 56 ribu imam dan jumlah asosiasi Islam dari tingkat ke kabupaten ke atas ada 7.000,” terang Ali.
Muslim Tiongkok memiliki hak yang sama dengan penduduk Tiongkok lainnya, sehingga pemerintah memberi dukungan kepada kegiatan umat muslim di negeri Tirai Bambu tersebut. “Kami juga menjalin kerjasama dengan negara Arab dan Islam. Kami juga mengadakan MTQ dan setiap tahunnya kami memberangkatkan 15 ribu jamaah haji,” ucap Ali.
Dalam kunjungannya ini, setibanya di masjid, Jokowi langsung menuju tempat wudhu. Usai berwudhu, Jokowi menunaikan ibadah shalat dan menyerahkan kaligrafi surat Al-Fatihah khas Mushaf Nusantara. Ia juga menyerahkan kopiah, dan sarung untuk mengenalkan tradisi dan kekhasan Islam Indonesia.
Selama berada di lingkungan Masjid Niujie, Jokowi juga berziarah ke makam dua ulama yang berperan penting dalam dakwah Islam di Beijing, yaitu Syaikh Ali bin al-Qadir Imaduddin Bukhari dan Syaikh al-Burthoni al-Qazwayni. Kedua ulama ini meninggal pada tahun 1280-an.
Masjid ini dibangun pada tahun 966 M pada masa Dinasti Liao (916-1125) dan merupakan pusat komunitas Muslim di Beijing yang jumlahnya mencapai 250.000 jiwa. (ns/red)
Berita Terkait
Tinggalkan komentar
Silahkan masuk atau daftar terlebih dahulu untuk memberi komentar.