SR, Jakarta – Komisi Pemilihan Umum (KPU) akan menghelat debat capres pertama di Pilpres 2019, Kamis (17/1/2019) malam ini, di Hotel Bidakara, Jakarta dengan mengambil tema hukum, HAM, korupsi dan terorisme.

Melansir Antara, debat akan dimulai pada 20.00 WIB dan digelar selama sekitar 90 menit yang terdiri dari enam segmen, dengan moderator dalam debat perdana ini adalah Ira Koesno dan Imam Priyono.

Segmen pertama, pemaparan visi-misi oleh masing-masing pasangan capres-cawapres selama total 23 menit 15 detik.

Segmen kedua dan ketiga sekitar 31 menit, untuk menjawab pertanyaan terbuka, yakni pertanyaan yang telah disusun panelis dan sudah diberikan kepada masing-masing pasangan calon sepekan sebelum debat, terkait tema debat.

Segmen keempat dan kelima, masing-masing pasangan calon melemparkan pertanyaan kepada pasangan calon lainnya, dan melakukan debat antarkandidat atas pertanyaan dan jawaban yang diberikan.

Pada kesempatan ini, masing-masing pasangan diberikan waktu 13 menit, sehingga total segmen keempat dan kelima akan berlangsung selama 26 menit.

Segmen keenam, KPU memberikan waktu kepada masing-masing pasangan calon untuk memberi pernyataan penutup selama maksimum 11 menit 30 detik.

KPU menyediakan 500 undangan untuk pengunjung di dalam ruang debat. 300 undangan merupakan kewenangan KPU RI untuk mengundang, sedangkan 200 undangan diberikan kepada pasangan calon untuk mengundang masing-masing 100 undangan.

KPU juga menyediakan layar di luar Hotel Bidakara, untuk tim pendukung pasangan calon yang tidak dapat masuk ke ruang debat.

Selain itu debat pertama akan disiarkan langsung di tiga stasiun televisi yakni TVRI, Kompas TV dan RTV, serta satu lembaga penyiaran RRI.

KPU turut mengundang mantan Presiden dan Wakil Presiden serta duta besar negara sahabat untuk menyaksikan jalannya debat.

Pilpres 2019 diikuti dua pasangan calon, nomor urut 01 Jokowi-Ma’ruf Amin dan nomor urut 02 Prabowo Subianto-Sandiaga Uno. (*/ant/red)

Tags: capres, debat, HAM, ira kusno, Jokowi, korupsi, kpu, mahruf amin, prabowo, presiden, sandiaga uno, terorisme, visi misi