Dua Tahun Hidup Dalam Pasungan Karena Gagal Jadi TKW

Yovie Wicaksono - 23 February 2017
Nursiam saat dilepaskan dari pasungan (foto : Superradio/Sugeng Harianto)

SR, Madiun – Kondisi Nursiam (40) warga RT 22 RW 04 Desa Mruwak, Kecamatan Dagangan, Madiun, Jawa Timur, sangat memprihatinkan karena hidup dengan kondisi kaki terpasung rantai sejak dua tahun terakhir.

Anak dari pasangan Sumiran (70) dan Sokinah (60) yang hanya lulusan Sekolah Dasar itu, mengalami gangguan mental dan sering mengamuk dan merusak rumah warga sekitar. Sokinah mengaku, putrinya mengalami gangguan jiwa karena gagal menjadi TKW di Hongkong.

“Dulu sehat tidak apa-apa, baru setelah gagal kerja di Hongkong kok sering mengamuk. Saya takut, akhirnya kita rantai ramai-ramai dengan warga,” tutur Sokinah dalam bahasa Jawa, Kamis (23/2/2017)

Nursiam yang memiliki satu anak ini pernah di lepaskan rantainya, namun kemudian mengamuk lagi satu tahun lalu. Sokinah mengaku sudah tidak sanggup lagi membiayai pengobatan Nursiam karena tidak ada biaya. Selama ini pengobatan dilakukan oleh dokter Puskesmas Jetis yang datang ke rumah.

Sementara itu dr. Anis Djaka dari Puskesmas Jetis menjelaskan, saat ini kondisi Nursiam mulai membaik sehingga dapat dibebaskan dari rantai yang mengikat kedua kakinya.

“Tiap bulan diberikan suntik penenang dan sudah mulai membaik, hari ini kita lepaskan rantainya. Namun tetap dipantau dan peran keluarga sangat diperlukan untuk memotivasi kesembuhannya,” kata dr. Anis Djaka.

Selama ini Nursiam tidur di lantai cor ukuran satu kali 2 meter tanpa alas kasur. Mandipun dilakukan d tempat yang sama, yang terlihat dari adanya sabun mandi di samping tempat tidurnya itu. Sedangkan untuk makan, Nursiam masih sering minta disuapi ibunya, meski terkadang dia sudah dapat makan sendiri.(sh/red)

Tags: , ,

Berita Terkait

Tinggalkan komentar

Silahkan masuk atau daftar terlebih dahulu untuk memberi komentar.