Begini Cara Pemkot Surabaya Hapus Sekat Sekolah Negeri dan Swasta

Yovie Wicaksono - 9 September 2023

SR, Surabaya – Dinas Pendidikan Kota Surabaya menggelar “Guyup Rukun Senam Sehat Bersama Keluarga Besar SMP Negeri & Swasta se-Kota Surabaya”, di Kebun Raya Mangrove Gunung Anyar Surabaya, Sabtu (9/9/2023).

Sekira 900 orang yang terdiri dari Kepala Sekolah SMP Negeri dan Swasta serta para tenaga pendidik di Kota Surabaya ini mengikuti senam sehat bersama Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi dan Bunda PAUD Kota Surabaya Rini Indriyani.

“Alhamdulillah ini kegiatan pertama kali yang diadakan Kepala Dinas Pendidikan Surabaya. Ini adalah senam sehat untuk seluruh Kepala SMP Negeri dan Swasta bersama warga sekolah,” kata Eri Cahyadi.

Menurutnya, kegiatan tersebut selaras dengan apa yang digaungkan selama ini dalam membangun Kota Pahlawan. Bagaimana membangun Kota Surabaya itu dengan mengedepankan rasa kekeluargaan, terutama dalam pendidikan.

“Karena pendidikan ini tidak bisa dibangun dengan keputusan-keputusan sendiri. Tapi pendidikan ini dimotori dan dimulai dengan kedekatan para guru, dengan Dinas Pendidikan, dan Alhamdulillah akhirnya jadi satu,” ujarnya.

Eri berharap dalam kegiatan semacam ini memberikan dampak yang positif untuk guru negeri dan swasta, tidak untuk saling bersaing, tapi saling melengkapi.

“Betul, ini menghilangkan sekat antara swasta dan negeri, menghilangkan sekat antara Kepala Dinas dengan para guru. Karena pendidikan tidak bisa ada sekat, pendidikan harus mulai dari hati, pendidikan harus dimulai dengan semangat bersama,” tegasnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan kota Surabaya, Yusuf Masruh menyampaikan kegiatan kumpul bersama seperti ini juga akan dilakukan untuk SD Negeri dan Swasta. Hal itu, sebagaimana arahan dari Wali Kota Eri Cahyadi.

“Tadi sudah disampaikan Pak Wali Kota, kita akan tindaklanjuti. Jadi, nanti tidak hanya untuk SMP Negeri dan Swasta, tapi juga untuk SD,” kata Yusuf Masruh.

Yusuf mengakui, bahwa kegiatan seperti ini merupakan salah satu model outing class bagian dari pembelajaran Kurikulum Merdeka. Dengan berada di luar sekolah, para guru diharapkan bisa berinovasi dan improvisasi dalam menerapkan metode pembelajaran ke peserta didik.

“Contohnya saja di tempat ini (Kebun Raya Mangrove) ada pohon cemara udang, oh ini nalar kritisnya berarti kita harus bisa mengembangkan sistem, mengembangkan model pembelajaran ke anak-anak,” pungkasnya. (ag/red)

Tags: ,

Berita Terkait

Tinggalkan komentar

Silahkan masuk atau daftar terlebih dahulu untuk memberi komentar.