Stabilkan Harga Bawang, Kediri Gelar Operasi Pasar
SR, Kediri – Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Provinsi Jawa Timur memberikan 1 ton komoditas bawang putih ke Kota Kediri sebagai upaya pengendalian harga yang sejak satu bulan terakhir terus mengalami kenaikan di pasar.
Satu ton bawang putih ini kemudian didistribusikan oleh Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Kota Kediri melalui gelar operasi pasar pada Kamis (24/4/2019).
“TPID menyiapkan satu ton masing-masing untuk bawang merah, bawang putih. Karena komoditas bawang merah bawang putih ini tidak tahan lama, cepat membusuk, sehingga kita tidak mau menyediakan banyak-banyak dulu,” ujar Kepala tim Advisory dan Pengembangan Ekonomi BI Kediri Nasrullah.
Jika seandainya permintaan masyarakat masih tinggi, kendati harganya relatif mahal maka TPID akan mencoba melakukan pengadaan kembali.
“Kita coba dulu jika memang antusiasnya tinggi kita akan coba, dan juga dilihat kondisi harganya. Jika minggu depan masih tinggi kita coba lagi, kalau sudah turun lihat situasi di pasar,” kata Nasurullah.
Nasrullah mengaku informasi yang masuk menyebutkan jika harga bawang di pasaran saat ini masih relatif tinggi di atas kisaran 40 ribu per kilogram. Ia menambahkan, untuk stok pasokan bawang putih didapat dari Disperindag Provinsi Jawa Timur. Sementara stok bawang merah diperoleh dari salah satu mitra kerja BI yang mau bekerjasama untuk kepentingan sosial bagi masyarakat.
Dengan stok ketersediaan bawang yang ada sekarang, ia berharap masyarakat tidak terlalu panik dalam menyikapi kenaikan harga pada saat menjelang bulan suci Ramadhan.
“Dengan stok yang ada kita cukupi kebutuhan masyarakat. Memang tidak akan mencukupi tapi demikian ada upaya dari TPID terjun langsung mengatasi kenaikan harga bawang merah dan bawang putih yang signifikan dari bulan Maret sampai April,” ujarnya.
Tidak hanya diperuntukkan bagi operasi pasar, bawang putih murah ini juga didistribusikan ke sejumlah pedagang dengan ketentuan harga standar yang telah ditetapkan paling mahal maksimal 25 ribu.
“Jadi mereka 20 ribu untuk pembelianya, dijual paling mahal 25 ribu. Ini ada ketentuan dari Pemerintah seperti itu dalam rangka tadi itu, memang kita terutama bawang putih semuanya dari import ya pasokan yang ada,” tambahnya.
Operasi pasar yang digagas oleh Tim Pengendali Inflasi Daerah Kota Kediri ini menyasar di tiga titik, diantaranya di jalan Lingkar Taman Sekartaji Kecamatan Mojoroto, di depan Taman Makam Pahlawan Kota Kediri serta di area Lapangan Gajah Mada Kecamatan Pesantren.
Diketahui jika harga bawang merah dan bawang putih menjadi penyumbang Inflasi di Kota Kediri. Masing-masing lokasi, mendapatkan jatah 400 kilogram dengan rincian 200 kilogram untuk bawang putih dan 200 kilogram bawang merah. Harga bawang putih import dijual takaran setengah kilogram seharga 12 ribu. Sementara bawang merah dijual 1 kilogram 27 ribu.
Karena harga yang jual yang murah, penjualan bawang merah dan bawang putih yang dilakukan oleh Disperindag Kota Kediri ini banyak didatangi pembeli, yang mayoritas adalah ibu-ibu.
Salah satu warga Desa Gringging, Kecamatan Grogol, Kabupaten Kediri, Istiqomah mengaku membeli bawang putih di operasi pasar karena harganya sangat murah terpaut jauh seperti yang dijual para pedagang. “Kalau di pasar harganya antara 40 sampai 41 ribu per kilo. Disini setengah kilonya cuman 12 ribu, murah mas,” ujarnya.
Karena banyaknya peminat, petugas dari Disperindag Kota Kediri terpaksa memberi batasan pembelian, dimana masing-masing konsumen hanya diperbolehkan membeli satu kali dan hanya diberi jatah 1 kilogram. (rh/red)
Tags: Disperindag kediri, Harga bawang
Berita Terkait
Tinggalkan komentar
Silahkan masuk atau daftar terlebih dahulu untuk memberi komentar.