Sebanyak 1500 Siswa di Jombang Terdampak Wabah Gondongan

Rudy Hartono - 3 November 2024
Iluatrasi - Gejala sakit gondongan. (net)

SR, Jombang – Sebanyak 1.500 siswa sekolah dasar (SD) di Kabupaten Jombang, Jawa Timur, terdampak wabah gondongan yang merupakan penyakit menular akibat infeksi virus. Meluasnya kasus ini mendorong beberapa sekolah untuk mewajibkan siswa dan gurunya memakai masker guna mencegah penularan.

Kepala Sekolah SDN Jombatan 3, Donny Erfantoro,  menyebutkan bahwa sejak Agustus hingga Oktober 2024, sekitar 20 siswa di sekolahnya terinfeksi gondongan. Untuk menekan risiko penularan melalui percikan ludah, pihak sekolah mewajibkan guru dan siswa memakai masker.

“Sejak wabah gondongan merebak, kami memberlakukan aturan penggunaan masker serta mengimbau pola hidup sehat dan cuci tangan sebelum kegiatan belajar,” ujar Donny Erfantoro, Sabtu (2/11/2024).

Donny menekankan bahwa kewajiban penggunaan masker adalah langkah pencegahan untuk memutus rantai penyebaran gondongan di lingkungan sekolah.

Dikonfirmasi terkait hal tersebut, Plt Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Kabupaten Jombang, Eko Julianto, menyatakan bahwa saat ini kasus gondongan memang lebih banyak menyerang anak-anak usia sekolah dasar.

Berdasarkan data dari Januari hingga Oktober 2024, tercatat 1.596 kasus, dengan peningkatan signifikan antara Agustus hingga Oktober.

“Mayoritas laporan berasal dari siswa SD dan madrasah ibtidaiyah. Kami telah mengambil langkah-langkah, termasuk penyelidikan epidemiologi di sekolah yang terdampak,” ucapnya.

Dinas Kesehatan Jombang juga telah menginstruksikan puskesmas di seluruh wilayah untuk mendata penderita gondongan beserta kontak eratnya guna mencegah penyebaran lebih lanjut. Selain itu, Puskesmas diminta untuk terus memantau kesehatan murid di sekolah-sekolah guna mencegah peningkatan kasus.

Eko juga mengimbau masyarakat, khususnya para orang tua, untuk mewaspadai gejala gondongan pada anak seperti pembengkakan di area bawah telinga, demam, serta nyeri saat mengunyah atau menelan. (*/rri/red)

Tags: , , , ,

Berita Terkait

Tinggalkan komentar

Silahkan masuk atau daftar terlebih dahulu untuk memberi komentar.