Puluhan Anak SD Surabaya Ikuti Edukasi Bencana

SR, Surabaya – Sebagai salah satu negara yang sangat rawan bencana di dunia, penting adanya kesadaran, kewaspadaan, hingga kesiapsiagaan masyarakat dalam menghadapinya. Salah satu gerakan edukasi bencana untuk anak-anak, yakni StarSide menggelar Event Edukasi Bencana secara gratis yang diikuti oleh puluhan anak-anak Sekolah Dasar di Taman Prestasi, Surabaya, Minggu (21/4/2019).
“Kebanyakan cara masyarakat kita melihat bencana itu masih sebagai takdir, cobaan, atau azab, sehingga kita lebih sering pasrah ketika terjadi bencana, padahal sebenarnya kalau kita tau kita harus apa ketika ada bencana, kita bisa menyelamatkan jauh lebih banyak nyawa. Disini kita ingin mentransfer ilmu itu kepada anak-anak, karena itu sangat penting dan ilmu itu akan dipakai seumur hidup,” ujar Founder StarSide, Eva Bachtiar.
Melihat kondisi dan geografis wilayah Surabaya, StarSide berfokus pada tiga jenis bencana dalam materi edukasi kali ini, yakni banjir, kebakaran, dan gempa.
Melalui metode gamifikasi, anak-anak mendapatkan edukasi bencana dengan cara yang menyenangkan. Mulai dari membuat pelampung darurat dari botol plastik, bermain kartu putar otak untuk mencari bahan pengganti dalam kondisi darurat, mempersiapkan tas darurat, berlindung saat terjadi gempa, hingga memadamkan api bersama petugas pemadam kebakaran (PMK).
Koordinator Sosialisasi Dinas Pemadam Kebakaran Surabaya Yudhi Priyo Utomo memberikan edukasi kepada anak-anak mengenai cara pencegahan kebakaran dirumah, pengenalan alat pemadam kebakaran, hingga simulasi pemadaman kebakaran.
“Edukasi seperti ini sangat penting sekali, karena sejak kecil kita harus tau bagaimana cara pencegahan kebakaran. Karena kebakaran disebabkan oleh api kecil, tapi kalau tidak ada penanganan api secara dini itu akan meluas, dan akhirnya merugikan harta, benda, hingga nyawa,” ujar pria yang telah 12 tahun bergabung di PMK Surabaya ini.
Salah satu peserta, Raqila sangat terlihat antusias sejak awal hingga akhir sesi edukasi. Ia mengaku sangat senang, selain dapat belajar mengenai bencana ia juga bisa memadamkan api.
“Tadi belajar di pos putar otak, pemadam kebakaran, gempa bumi, tas darurat, sama pelampung darurat. Paling seneng di pos pemadam kebakaran, karena aku bisa madamin api,” ujar anak laki-laki berusia 7 tahun ini.
Ibu dari Raqila, Rizky Syafralia juga turut senang dengan kegiatan seperti ini, terlebih tidak disemua tempat pendidikan mengajarkan edukasi bencana.
“Acara ini bermanfaat sekali ya, karena tidak semua tempat pendidikan itu bisa mengajarkan tentang tanggap bencana, sebagai orang tua juga belum tentu mengerti, dan itu penting karena Indonesia kan rawan bencana,” ujar ibu dari dua anak ini.
Sekedar informasi, sejak 2016 StarSide telah mengunjungi 5 kota di Indonesia, yakni Aceh, Medan, Jember, Surabaya dan Sidoarjo untuk edukasi bencana di sekolah, kampung, dan tempat yang telah disesuaikan oleh pihak yang mengundangnya. Dalam menyambut Hari Kesiapsiagaan Bencana (HKB) yang diperingati pada Jum’at (26/4/2019), kegiatan ini pertama kalinya digelar ditaman untuk mendapat suasana baru yang lebih menyenangkan dengan melibatkan 25 relawan sebagai pendamping anak. (fos/red)
Tags: Edukasi bencana, Indonesia rawan bencana, Kesiapsiagaan bencana, Star side
Berita Terkait
Tinggalkan komentar
Silahkan masuk atau daftar terlebih dahulu untuk memberi komentar.